Bansos Sering Kurang Tepat Sasaran, Dinsos Kepahiang Segera Data Ulang DTKS
Kepala Dinsos Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd menuturkan, pihaknya segera melakukan pendataan ulang terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS. --DOK/RK
Radarkoran.com - Menindak lanjuti adaya informasi dari masyarakat yang kerap mengeluhkan adanya Bantuan Sosial (Bansos) yang kurang tepat sasaran, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu akhirnya mengambil sikap.
Ini disampaikan Kepala Dinsos Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd. Dia menuturkan, pihaknya akan melakukan pendataan ulang terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Karena, DTKS sendiri merupakan basis data program bantuan sosial dari pemerintah untuk masyarakat, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Memang sudah seharusnya kita melakukan update DTKS, karena DTKS yang sekarang ini merupakan data lama, dan belum pernah dilakukan update atau pemutahiran ulang sejak beberapa tahun terakhir," terang Kepala Dinsos Kepahiang kepada Radarkoran.com, Senin 01 Juni 2024.
Dikatakan Helmi, pendataan ulang atau pemutahiran data terhadap DTKS ini adalah untuk mendapatkan update terbaru data masyarakat miskin di daerah ini, yang tergolong pantas menerima Bansos dari pemerintah. Karena perputaran perekonomian di masyarakat bisa saja berubah setiap tahunnya, sehingga bisa saja yang sebelumnya tergolong masyarakat miskin, tapi saat ini sudah terlepas dari rantai kemiskinan.
BACA JUGA:Pastikan Bansos Tepat Sasaran, DTKS Diverifikasi Berkala
"Bisa juga sebaliknya, sehingga bisa jadi Bansos saat ini kurang tepat sasaran. Makanya memang sudah layak untuk kita perbaharui DTKS," lanjut Helmi.
Dia menambahkan, pendataan DTKS ini juga berfungsi untuk memastikan supaya tidak ada masyarakat yang menerima Bansos berlapis atau tumpang tindih. Sehingga pembagian Bansos dapat disalurkan secara merata kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan karena ekonominya rendah atau miskin.
"Mudah-mudahan setelah DTKS ini kita perbarui, Bansos dapat tersalurkan dengan tepat sasaran," demikian Kepala Dinsos Kepahiang Helmi Johan.