Radarkoran.com - Indonesia dikenal lantaran keragaman budayanya. Di Bengkulu misalnya, masyarakat memiliki berbagai budaya dan adat istiadat yang terus dilestarikan hingga kini.
Termasuk di Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang, masyarakat masih melestarikan budaya, salah satunya sedekah bumi yang biasanya digelar setahun sekali.
Di Desa Mekar Sari masyarakat berkumpul untuk bersama-sama mengucap syukur pada Tuhan dalam bingkai sedekah bumi dilanjutkan kesenian wayang kulit pada malam harinya.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat merayakannya dengan berbagai agenda tanpa meninggalkan esensi budaya.
"Sedekah bumi tersebut ada makna filosofi di dalamnya, yaitu memperingati lahirnya desa yang ke-17 agar warga semua ingat dengan nenek moyangnya dan asal usulnya sekaligus melestarikan budaya yang sudah turun temurun ada di desa Mekar Sari," sampai anggota DPRD Kabupaten Kepahiang, Erwin Agustinus ST yang turut hadir dalam kegiatan nonton bareng wayang kulit yang digelar pada Minggu 1 September 2024.
BACA JUGA:Edwar Samsi Hadiri Tasyukuran Sedekah Bumi Desa Mekar Sari
BACA JUGA:Sunat Massal Gratis Bakal Warnai Sedekah Bumi Desa Pekalongan
Selanjutnya Erwin Agustinus sangat mendukung acara sedekah bumi ini. Bahkan berharap tradisi sedekah bumi yang kerap ditandai dengan kirab itu bisa dilestarikan.
"Sedekah bumi baik untuk dilestarikan, karena melestarikan budaya, memberikan edukasi bersosial masyarakat, meningkatkan kerukunan warga, terdapat nilai agama yaitu bersedekah. Namun tradisi ini harus tetap dijaga kesakralannya," ujarnya.
Semoga dengan adanya kegiatan sedekah bumi dan acara ulang tahun desa warga masyarakat diberikan ketenteraman dalam kehidupan bermasyarakat, kerukunan bersatu untuk mambangun Desa Mekar Sari secara bersama-sama.