Individu yang berpura-pura rajin cenderung menghindari tugas-tugas menantang. Mereka lebih suka bertahan pada pekerjaan yang sudah dikuasai, menghindari situasi yang mungkin mengungkapkan kekurangan mereka.
Perilaku ini mencegah pembelajaran dan pertumbuhan, sambil tetap mempertahankan ilusi produktivitas.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Gunung Tertinggi di Indonesia, Apa Saja?
7. Keluhan berlebihan tentang beban kerja
Keluhan konstan tentang kelebihan beban kerja bisa menjadi taktik untuk menciptakan ilusi kerja keras.
Individu semacam ini sering menekankan volume pekerjaan dari pada hasil yang dicapai. Perilaku ini bisa menjadi alasan untuk kurangnya produktivitas atau keterlambatan penyelesaian tugas.
8. Absennya passion dalam bekerja
Kerja keras sejati didorong oleh passion dan antusiasme terhadap pekerjaan. Orang yang berpura-pura rajin sering kekurangan elemen ini.
Meskipun tampak sibuk, tidak ada semangat atau kegembiraan dalam apa yang mereka lakukan. Tindakan mereka lebih didorong oleh kebutuhan untuk terlihat sibuk, bukan oleh minat intrinsik terhadap pekerjaan.