KEPAHIANG RK - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alami Kabupaten Kepahiang sedang melakukan inventarisir terhadap pelanggan-pelanggan yang menunggak, yang saat ini dari total 5.086 SR pelanggan hanya 20 persen saja yang taat membayar iuran. Ini diungkapkan Plt. Direktur PDAM Tirta Alami Kepahiang, Arminsyah, SE.
Menurutnya, nilai tunggakan aktif saat ini mencapai miliaran rupiah. Sementara untuk melakukan inventarisir, perusahaan plat merah ini sedang mengalami kekurangan tenaga teknis.
"Untuk menelusuri penyebab pelanggan menunggak iuran air bersih, kami kekurangan tenaga teknis," kata Arminsyah.
Selama ini dikatakan Arminsyah, pelanggan yang menunggak iuaran beralasan, mereka tidak membayar iuaran karena aliran air bersih tidak normal. Untuk
itu pihaknya berupaya memaksimalkan distribusi air ke para pelanggan. "Keuangan PDAM dalam kondisi tidak stabil, lantaran tunggakan tagihan pelanggan. Untuk menginventarisir alasan semua pelanggan yang menunggak, kita tidak ada tim teknis dan tidak ada alat yang memadai," ujar Arminsyah.
Sementara, tersendatnya distribusi air bersih kepada pelanggan, lanjut Arminsyah, dikarenakan pipa-pipa besar mengalami kendala kebocoran.
BACA JUGA:Nilai Aset Menyusut, Hasil Audit PDAM Kepahiang Disoroti Bapemperda
"Kami akui pipa-pipa besar bocor. Kami pun melakukan perbaikan semampunya, sebab terkendala keuangan," ucapnya.
Disisi lain, mengenai wacana pemutihan tunggakan tagihan diperlukan kajian dan dasar yang tepat. "Kita upayakan dengan memperbaiki dan memaksimalkan jaringan distribusi air.
Kalau air lancar, ya pelanggan pasti mau membayar tagihan berikut dengan tunggakannya. Selama 2012-2023 tunggakan berangsur berkurang," demikian Arminsyah. (**)