Harga Anjlok, Petani Gratiskan Tomat untuk Masyarakat, Berharapkan Ada Bantuan Mesin Saos

Minggu 22 Sep 2024 - 17:27 WIB
Reporter : Iyus Ismail
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Saat ini harga tomat di tingkat petani mengalami penurunan yang sangat parah dan paling tragis. Biasanya harga tomat di tingkat petani dihargai Rp 3.000 per Kilogram. Namun di pertengahan bulan ini, 1 Kg tomat cuma dihargai Rp 500.

Sarmin petani tomat di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mengatakan, petani sangat sedih dan kecewa lantaran saat ini harga tomat anjlok dan paling tragis, harganya pun tidak mampu membuat modal kembali.

"Saat ini panen tomat yang paling banyak-banyaknya. Sekarang harganya hanya diambil oleh gudang satu peti Rp 25 ribu, isi satu itu 45 Kg, berarti hanya dihargai Rp 500 perak per Kg, tidak ketutupan sama modal," kata Sarmin petani tomat Desa Tangsi Duren kepada Radarkoran.com, Sabtu 21 September 2024.

Penurunan harga tomat ini tidak terkira. Pasalnya, harga standar tomat beberapa bulan lalu berkisar Rp 3 ribu per Kg. Dengan saat ini diharga Rp 500 per Kg, maka tak heran jika para petani sangat sedih dan merana. Padahal ongkos produksi sangat jauh di atas harga saat ini.

Menurut Sarmin, dalam sekali panen bisa menghasilkan 35 hingga 45 peti. Harga beli peti untuk paking tomatnya saja Rp 18 ribu, belum bayar upah orang panen, per orang 60 ribu sebanyak 6 orang.

Sarmin berharap agar pemerintah melalui dinas terkait turun langsung menstabilkan harga tomat. Sebab, kalau berlarut-larut kondisi ini malah merugikan petani tomat pada umumnya. Atau pemerintah melalui dinas terkait memberi solusi, seperti memberikan bantuan mesin untuk pengolahan pembuatan saos.

BACA JUGA:Harga Tomat Anjlok, Kagama Bengkulu Bagikan 3 Ton Tomat Gratis

"Harapan kita tentu agar harga tomat bisa naik lagi, bisa stabil dalam waktu dekat. Secepatnya pemerintah hadir di tengah tengah-petani. Jika ada mesin pengolahan saos di Kabawetan, harga tomat murah bisa masuk pabrik saos. Kalau sekarang pemerintah tidak memberi solusi. Kalau ada warga yang butuh tomat datang saja ke kebun ya, gratis," sampai Sarmin 

"Saya rasanya pengen menangis. Karena biaya modal produksi lebih dari itu, yang seharusnya harga bagus bulan ini, malah turun drastis, tapi biarlah tetap kami panen walaupun murah, itung-itung kita beramal sama yang kerja di kebun," paparnya.

Dia mengatakan, bahwa tomat yang telah dipanen biasanya dijual ke luar daerah seperti ke Kota Bengkulu dan Jambi. Namun saat ini stok di luar daerah juga masih terbilang banyak dan murah.

"ini tomat akan dibawa keluar daerah, satu mobil granmax isi 45 peti, sekarang dengan harga anjlok tetap nekat dibawa oleh orang gudang, satu mobil hanya jadi uang Rp 1.125.000 habis untuk biaya transportasi, karena di sana stok juga berlimpah," katanya.

BACA JUGA:Harga Jual Anjlok, Petani Tomat Kepahiang Frustrasi Biarkan Hasil Panen Mengering di Batang

Harga tomat anjlok ini, sambung Sarmin, setiap tahun ada kalanya terjadi. Karena itu untuk mengantisipasi dampak kerugian yang lebih besar, para petani juga menanam jenis sayuran lain.

"Memang ada kalanya dalam satu tahun pasti harga tomat ada turun. Tapi di bulan ini yang paling membuat kami nangis. Karena kami tinggal berharap pada hasil panen komoditi cabai sama jahe," pungkasnya. 

 

Kategori :