Maka dari itu, yayasan Aisyiyah hadir untuk melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, protein dan kalsium bagi anak.
"Orientasi ini merupakan salah satu program edukasi gizi seimbang dan cegah stunting. Kali ini kita memberikan literasi penggunaan kental manis di tengah-tengah masyarakat, yang masih banyak dipersepsikan secara keliru. Sehingga kental manis secara perlahan harus dieliminasi sebagai susu utama konsumsi balita," sampai Warsiti.
Dirinya berharap, melalui kegiatan orientasi yang dilaksanakan dapat menurunkan konsumsi kental manis bagi balita di tengah-tengah masyarakat. Apalagi mengingat dampak jika kental manis dikonsumsi secara berlebihan, pertumbuhan anak jadi terganggu.
"Melalui orientasi ini, kita menargetkan agar konsumsi kental manis di tengah-tengah masyarakat dapat diminimalisir. Karena bukan hanya bisa berdampak pada peningkatan stunting saja, tapi juga diabetes usia muda," singkatnya.
Untuk diketahui, kegiatan orientasi kader Aisyiyah ini dikuti oleh pengurus kabupaten hingga ranting yang ada di wilayah Bengkulu. Nantinya para kader ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meminimalisir penggunaan kental manis dan membina desa untuk memanfaatkan pangan sebagai bahan memenuhi kebutuhan nutrisi anak.