Radarkoran.com - Diketahui bahwa Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu masuk dalam daerah rawan bencana alam. Baik berupa banjir, tanah longsor, pohon tumbang, puting beliung, dan sejumlah bencana lainnya.
Karena itu apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang melalui Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kepahiang, dianggap perlu.
Lantaran melalui apel ini menjadi langkah melakukan kesiapsiagaan kalau terjadi bencana, baik dari sisi personel maupun peralatan yang tersedia. Karena bencana alam tidak bisa ditebak kapan waktunya, namun baik dari sisi peralatan hingga personel dapat disiapkan dari awal. Sehingga saat terjadi bencana bisa melakukan penanggulangan dengan cepat dan meminimalisir korban jiwa.
Bupati Kepahiang, Dr. Ir. H. Hidayattulah Sjahid, MM, IPU menyampaikan, penanggulangan bencana adalah panggilan kemanusian, serta menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga upaya kesiapsiagaan bencana, seluruh BUMN, BUMD, perbankan bahkan dunia usaha yang ada di daerah ini, dituntut melakukan sinergitas dan bekerja sama. Sinergitas dan kerja sama yang dibutuhkan tidak lain untuk meningkatkan kualitas penanganan bencana.
"Penanggulangan bencana alam adalah tanggung jawab kita bersama. Sehingga untuk memastikan kesiapsiagaan peralatan termasuk juga personel, hari ini (Selasa, red) Pemkab Kepahiang melalui BPBD Kepahiang melakukan apel kesiapsiagaan bencana. Dalam apel ini juga melibatkan sejumlah pihak, mulai dari TNI/Polri, personel BPBD Kepahiang dan sejumlah pihak lainnya," sampai bupati ketika menjadi Inspektur Apel kesiapsiagaan bencana alam di Kabupaten Kepahiang, Selasa 15 Oktober 2024.
BACA JUGA:Bupati Kepahiang Mengakui Mayoritas Perusahaan Tidak Taat CSR
Berkaitan dengan bencana alam, lanjut bupati, dirinya berpesan kepada pihak-pihak seperti TNI/Polri, SAR dan instansi terkait serta seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang termasuk kalangan dunia usaha, akademisi maupun media, supaya tetap waspada dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.
Jangan sampai lengah dengan kondisi yang ada sekarang ini, sekalipun pada posisi aman, tapi tetap perlu melakukan antisipasi melalui penyusunan rencana penanggulangan.
"Seluruhnya kita harus waspada dari ancaman bencana yang bisa saja terjadi di Kabupaten Kepahiang. Intinya bencana alam merupakan tanggung jawab bersama, sudah seharusnya kita juga waspada," pesan bupati.
Kabupaten Kepahiang terletak di wilayah pegunungan, sehingga rawan terjadinya tanah longsor, pohon tumbang, banjir, gempa bumi, dan sejumlah bencana alam lainnya. Seperti diketahui, beberapa tahun lalu akibat dari bencana pohon tumbang mengakibatkan korban jiwa.
Di Kabupaten Kepahiang juga pernah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan banyak lahan persawahan terendam, termasuk pemukiman masyarakat.
Selain itu di wilayah Kabupaten Kepahiang juga pernah terjadi pohon tumbang, bahkan menyebabkan 2 korban jiwa. Selain itu angin puting beliung pernah menghantam wilayah ini.
BACA JUGA:Bupati Kepahiang Tegaskan Kades Jangan Asal Pecat Perangkat
"Artinya bencana ini benar-benar terjadi. Makanya saya tidak bosan mengingatkan, kita semua tetap waspada dan melakukan antisipasi terhadap ancaman bencana. Melalui apel kesiapsiagaan ini, semoga saja kita bisa selalu waspada serta peralatan dan personel juga siap menanggulangi kalau terjadi bencana," demikian bupati.
Untuk diketahui, Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang, Hendra, ST mengungkapkan, terdapat 5 kecamatan yang rawan terjadinya banjir yang tersebar di 13 desa di daerah ini. Yakni Kecamatan Bermani Ilir terdapat Desa Talang Pito, Desa Cinto Mandi, Kelurahan Keban Agung, Desa Air Raman, Desa Muara Langkap, dan Desa Kembang Seri. Di Kecamatan Muara Kemumu ada Desa Taba Baru.