Radarkoran.com - Penjualan beras SPHP yang disalurkan Bulog Rejang Lebong belakangan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Jika sebelumnya beras SPHP bisa terjual hingga 30 ton setiap bulan, beberapa buan terakhir beras ini hanya terjual 8 ton saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Pemimpin Cabang (Pinca) Bulog Rejang Lebong A Musalim Yudha melalui Bagian Operasional Bulog Kanca RL Vantho Yudistira.
"Kemarin kita sudah melakukan pemantauan ke penjual beras di Pasar Atas Curup. Dan memang mereka mengakui, belakangan ini penjualan beras SPHP agak kurang," ungkapnya.
Dia menerangkan, dari pengakuan para penjual beras dan survei yang dilakukan pihaknya, penyebab menurunnya penjualan beras SPHP karena beberapa waktu ini tengah musim panen, baik itu panen kopi maupun panen padi. Penyebab lainnya, karena Bantuan Pangan (Banpang) tahap III baru saja dibagikan pada awal Oktober lalu.
"Kalau melihat dari kondisi yang terjadi di lapangan, faktor musim panen dan Banpang yang dibagikan bisa menjadi penyebab beras medium SPHP kurang diminati. Namun meski begitu kita tetap akan mensuplai kebutuhan beras SPHP medium ini sesuai dengan permintaan para konsumen," jelasnya.
BACA JUGA:Hingga Oktober, Perum Bulog Bengkulu Salurkan 18 Ribu Ton Beras SPHP
Sementara itu Kabid Perdagangan Disperindagkop UKM Rejang Lebong Samsul mengatakan wajar saja jika saat ini beras SPHP kurang diminati. Selain karena sedang musim panen dan juga ada Banpang. Saat ini konsumen sangat meminati beras premium yang berasal dari Lampung.
"Jika musim sudah habis, dan Banpang sudah menipis, saya yakin peminat beras medium SPHP akan kembali normal. Jadi tinggal menunggu waktu saja," singkatnya.