Radarkoran.com - SMPN 3 Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, menyelenggarakan kegiatan In House Training atau IHT. Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap memulai tahun ajaran baru.
IHT merupakan pelatihan internal sekolah untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga pendidik. Kali ini materi IHT yang disampaikan yakni administrasi pelaksanaan dan evaluasi keuangan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian pendidikan berkelanjutan. Hal ini pun sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta untuk memaksimalkan kompetensi yang mereka miliki dengan yang mereka hadapi dalam bekerja.
Kepala SMPN 3 Tebat Karai, Mahrus Efendi, SE mengatakan, IHT dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2024/2025.
Dirinya berpesan tenaga pendidik sebagai peserta IHT mengikutinya dengan serius agar mendapatkan bekal untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
BACA JUGA:SMPN 3 Tebat Karai Sukses Selenggarakan Upacara Peringatan HUT RI ke-79
"Kita berharap agar pelaksanaan IHT ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi guru-guru dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran. Dan administrasi di SMPN 3 Tebat Karai lebih tertib dan lebih bagus lagi," ujar Mahrus, Rabu 30 Oktober 2024.
Lanjut Mahrus, dalam profil pelajar pancasila alur perkembangan dimensi P5, meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Keenam dimensi profil pancasila perlu dilihat secara utuh sebagi satu kesatuan agar setiap setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter dan berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila.
"Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksaan. Serta dalam modul P5 guru di SMPN 3 Tebat Karai diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek sesuai dengan konteks lingkungan, visi sekolah, kesiapan sekolah dan kebutuhan belajar peserta didik," pungkasnya.