LEBONG RK - Minggu 24 Desember 2023, KPU Kabupaten Lebong menggelar simulasi pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2024. Simulasi tersebut diikuti oleh 200 orang.
Mereka terdiri dari seluruh PPK se-Kabupaten Lebong, seluruh ketua PPS hingga 50 masyarakat dari Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Plabai yang masuk dalam DPT Pemilu 2024.
Simulasi yang dilaksanakan di halaman kantor KPU Lebong itu dibuat sedemikian rupa seperti halnya saat proses pemungutan suara di TPS pada 14 Februari 2024.
Ketua KPU Lebong Yoki Setiawan, S.Sos menjelaskan simulasi pemungutan suara ini dilaksanakan untuk memastikan PPK hingga PPS mendapatkan gambaran terkait dengan prosedur pemungutan, penghitungan hingga dalam penggunaan aplikasi Sirekap.
"Ketika nanti ada kekurangan dalam simulasi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami, " kata Yoki.
Nantinya ketika Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS sudah terbentuk maka tugas PPK dan PPS untuk memberikan pemahaman sesuai dengan apa yang sudah mereka ketahui dalam simulasi ini.
"PPK dan PPS memiliki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman kepada KPPS yang nantinya sudah terbentuk, " lanjut Yoki.
BACA JUGA:KPU Bakal Gelar Simulasi Pemungutan Suara, Libatkan 200 Orang
Menurutnya, semua tahapan dan persiapan yang sudah dilaksanakan jauh-jauh hari dalam menyukseskan Pemilu 2024 akan bertumpu pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024 mendatang. Sehingga setiap penyelenggara mulai tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan diharapkan bisa memahami tugas-tugas mereka dengan baik.
"Semuanya akan bertumpu pada 14 Februari 2024 mendatang sehingga setiap penyelenggara di tingkat kecamatan hingga desa dapat memahami teknis pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara dengan baik, " singkatnya.
Sementara itu, Bupati Lebong Kopli Ansori yang menghadiri simulasi pemungutan suara tersebut mengapresiasi adanya pelaksanaan simulasi yang dilaksankan oleh KPU Lebong.
Tak kalah penting, lanjut Kopli, KPU Kabupaten Lebong bisa terus mensosialisasikan Pemilu 2024 kepada masyarakat agar bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.
"Seluruh stakeholder melakukan penguatan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pelaksanaan dan penghitungan, apabila petugas petugas tidak siap hasil yang akan diberikan tidak akan baik, " singkatnya.