Radarkoran.com - Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi dan Roni Tobing menyampaikan keoptimisannya untuk melanjutakan program-program pemerintahan Kota Bengkulu jika terpilih dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bengkulu tahun 2024.
Calon Walikota nomor Urut 5, Dedy Wahyudi menuturkan, dalam jangka lima tahun sebelumnya, saat Kota Bengkulu dipimpin Helmi Hasan dan dirinya sebagai wakilnya, ia menyebut hampir 80 persen masyarakat Kota Bengkulu puas dengan program-program dan kinerja yang mereka lakukan.
"Ini artinya apa, program-program tersebut nyata dan terbukti," kata Dedy Wahyudi saat diwawancarai awak media usai debat kandidat walikota dan wakil walikota Bengkulu tahap kedua pada Jumat Malam, 8 November 2024 bertempat di Hotel Grage Bengkulu.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan debat, karena keterbatasan waktu dan tema debat yang berbeda, ia tidak bisa menjelaskan secara menyeluruh dan mendetail keberhasilan kepemimpinan yang pernah dirinya lakukan sebelumnya. Namun ia percaya jika publik tahu mana pemimpin yang betul-betul sudah bekerja dan betul-betul ingin dekat dengan masyarakat, bukan justru saling menjatuhkan atau saling menyerang.
"Insyaallah warga Kota Bengkulu adalah warga yang cerdas dan kami sudah berbuat, kami sudah melakukan program-program serba gratis, Insyaallah kita lanjutkan dan jangan sampai terhenti kasihan masyarakat," imbuh Dedy wahyudi.
BACA JUGA:Dispar Bengkulu Optimalkan Kenyaman dan Keamanan Turis Mancanegara
Berbagai program harus dilanjutkan seperti berobat gratis yang telah menjadi sebuah primadona bagi masyarakat ketika mereka ingin berobat. Begitu juga program di bidang pendidikan dan infrastruktur serta bidang lainnya juga perlu dilanjutkan.
"Kita bersyukur kita punya dua rumah sakit, Insyaallah akan ada satu rumah sakit lagi berdiri di kawasan selebar Kampung Melayu. Kemudian bidang pembangunan seperti jalan mulus pun akan kita lanjutkan yang fokus pada perumahan," ungkap Dedy.
Kemudian pihaknya ada program baru yang gratis, yakni pemasangan wi-fi pada ruang-ruang publik, di rumah sekolah, rumah ibadah, dan tempat-tempat ruang publik lainnya.
"Karena saat ini era digitalisasi dan butuh akses terhadap hal tersebut. Tapi intinya adalah kita lanjutkan program yang baik dan kita buat program yang baru untuk membahagiakan masyarakat," tutupnya.