Radarkoran.com - Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) siswa-siswi SDN 13 Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, melaksanakan dengan membuat dan memasak sayur lema (Rebung cincang) dalam bambu, Sabtu 16 November 2024.
Siswa-siswi dibantu dewan guru memasak sendiri sayuran lema yang dibawa dari rumah di dalam bambu ke sekolah, untuk kemudian makan bersama. Selanjutnya sayuran lema ini dimakan secara bersama-sama dewan guru dan para siswa.
Kepala SDN 13 Kepahiang, Hendri A, S.Pd mengatakan, melalui kegiatan ini para pelajar diharapkan bisa menjadikan menu makan siang bersama guru dan siswa. Kegiatan ini sebagai alternatif untuk siswa mengajarkan mandiri. P5 merupakan bagian dari penerapan kurikulum merdeka berupa pembekalan pengalaman/keterampilan untuk siswa dengan pendampingan dari sekolah atau orang yang berpengalaman dalam membuat sayuran lema.
"Melalui kegiatan P5, kita harapkan tidak hanya menguasai pengalaman/keterampilan baru tetapi juga bisa mengasah kompetensi P5 seperti lebih kreatif, mandiri, gotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, berakhlak mulia, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujar Hendri.
BACA JUGA:SDN 13 Kepahiang Menuju Sekolah Rujukan Google
Lebih lanjut Hendri menuturkan, kegiatan seperti ini tidak hanya memperkenalkan siswa pada kekayaan kuliner masakan khas daerah, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, dan kreativitas.
Salah satu juri daro dewan Guru SDN 13 Kepahiang, Vivi,S.Pd, mengaku terkesan dengan kemampuan pelajar dalam memasak dan menyajikan makanan tradisional.
"Mereka mampu menghadirkan cita rasa yang autentik dan tampilan dalam bambu. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki potensi besar untuk melestarikan warisan kuliner daerah," katanya.
Kegiatan P5 ini juga diharapkan dapat terus dilaksanakan di masa mendatang dengan tema-tema menarik lainnya yang dapat memperkaya wawasan dan keterampilan siswa. Dengan demikian, SDN 13 Kepahiang akan terus berupaya mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya lokal.