Radarkoran.com - Nasib apes dialami seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta. Apa? Dia diduga mengalami pelecehan seksual oleh manajer perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Insiden tidak mengenakkan itu dialami mahasiswi berinisial H (21), ketika magang di sebuah BUMN Kota Semarang.
Dari keterangan yang diperoleh, kejadian tersebut terjadi di Kota Semarang Jawa Tengah, Senin 18 November 2024. Kasus dugaan pelecehan itu sudah dilaporkan ke Mapolrestabes Semarang, Rabu 20 November 2024.
Kuasa hukum H, yakni Hartono mengungkapkan, dalam kasus ini terlapor merupakan seorang laki-laki berinisial D yang merupakan Manajer Departemen Penyelamatan Aset di sebuah BUMN.
"Iya, sudah kami laporkan, kami adukan ke Polrestabes Semarang. Kami sampaikan surat pengaduan dan permohonan perlindungan hukum kepada Kapolrestabes Semarang," kata Hartono, Rabu 20 November 2024.
Peristiwa dugaan pelecehan itu terjadi di ruangan terlapor. Ketika itu korban H yang merupakan mahasiswa magang dipanggil ke ruangan pelaku, seorang diri. Disebutkan pula, korban telah 21 hari menjalankan tugas dan fungsi mahasiswa magang.
"Dia (Korban, red) dipindahkan ke salah satu Departemen Penyelamatan Aset dengan pimpinannya inisial D. Jadi, dia masuk mengalami suatu perbuatan pelecehan," ujarnya.
BACA JUGA: Semua Honorer Database BKN dan Tercecer Ikut Seleksi PPPK 2024
Di ruangan itu, terlapor diduga melancarkan aksinya dengan melakukan sejumlah perbuatan pelecehan seksual. Mulai dari memegang payudara dan mencium bibir, hingga memaksa korban merokok.
"Klien saya dicium, digrepe, dipegang payudara, dan lain sebagainya. Pascakejadian, memunculkan suatu trauma (Pada korban, red)," papar Hartono.
Dengan berlinang air mata, korban menceritakan kronologis kejadian. Saat itu terlapor memanggil dirinya di ruangan kerjanya. Itu merupakan kali pertama dia dan terlapor bertemu.
"Awalnya saya tidak tahu apa-apa, saya kan baru di situ, tidak tahu apa-apa. Saya kira disuruh perkenalan atau bagaimana. Terus saya ditanya-tanyain dari kampus mana, semester berapa, alamatnya mana, namanya siapa," jelas korban.
Pada pertemuan hanya berdua tersebut, pelaku berkali-kali menawari bahkan memaksa korban untuk menghisap rokok. Padahal korban sudah menolak dan mengatakan dirinya bukan perorok.
"Habis itu, saya diajak bicara yang macam-macam juga. Terus saya dipegang-pegang, di grepe-grepe," ujarnya, sambil dirinya berusaha untuk melarikan diri.
Namun, pelaku tetap memaksanya untuk berada di dalam ruangan. Selanjutnya pelaku beraksi cabul dengan mencium, hingga memberikan uang sebesar Rp 50 ribu, serta sempat mengajak korban kongkow.
"Terus, sampai dipegang pipi saya, langsung dicium. Saya sudah menolak, terus saya dikasih Rp 50 ribu, ditawarin diajak ngopi, ini buat kamu naik grab supaya tidak ada orang tahu. Tapi saya tolak, dia terus ngasih ke saya, sampai di tempelin di payudara saya," lirih korban.