Saat ini lanjutnya, BBI Peraduan Binjai memiliki tidak kurang dari 5.000 ekor benih ikan Koi yang siap memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Untuk bantuan benih dari APBD, bukan langsung ditujukan ke BBI. Namun bibitnya kita salurkan langsung ke Pokdakan. Jadi mereka yang kelola. Kita mendapatkan indukan lele dan Koi untuk dilakukan pengembangbiakan. Untuk BBI. pengadaan calon induk ikan baru sekitar 4 bulan. kemudian mampu memproduksi benih," terangnya.
Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya masih berkeyakinan mampu meningkatkan sumbangan PAD TA 2024. Seperti diketahui, DPKP Kepahiang dibebankan PAD sebesar Rp 10 juta. Sumber utama PAD berasal dari kolam BBI Peraduan Binjai.
Selama ini, di areal kolam BBI Peraduan Binjai seluas lahan 5 hektare tersebut hanya memiliki seorang petugas. Dari luas areal BBI tersebut, terdiri dari 3 hektare bangunan perkantoran, sisanya 2 hektar kolam pembibitan.
"Terkait pengadaan benih ikan, sudah diserahkan ke kelompok, murni bantuan tanpa ada bagi hasil," demikian Rukismanto.
Pada sisi lain, di Sirup LKPP, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang melakukan belanja bahan-bahan bibit ternak/bibit ikan sebesar Rp 461.250.000 yang bersumber dari APBD-P TA 2024.