Radarkoran.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Bengkulu menargetkan dapat membangun 100 unit rumah di tahun 2025 melalui dana ummat yang terkumpul di wilayah Bengkulu. Hal ini disampaikan Kepala Baznas Provinsi Bengkulu, Dr. H. Fazrul Hamidy, SH, MH.
"Kita targetkan tahun 2025 ini sebanyak 100 bantuan bedah rumah," ungkapnya.
Program bantuan bedah rumah ini sebenarnya dilakukan setiap tahunnya baik anggaran yang bersumber dari Baznas pusat mapun Baznas Provinsi Bengkulu. Selain itu, kondisi jumlah bantuan tersebut juga disesuaikan dengan penerimaan zakat, infaq dan shodaqoh. Jika jumlahnya banyak maka jumlah bantuan juga meningkat.
"Kalau tahun lalu ditargetkan 200 unit dan tercapai setengahnya, kita harapkan tahun ini meningkat," tambah Fazrul.
Untuk pengusulan penerima bantuan program bedah rumah ini, Baznas Provinsi Bengkulu akan berkolaborasi dengan baznas kabupaten/kota dan pemerintah daerah. Tentunya kategori masyarakat tidak mampu menjadi salah satu persyaratan penting untuk menerima program ini.
Untuk mendapatkan bantuan bedah rumah tidak layak huni milik masyarakat tidak mampu tersebut, masyarakat harus mengajukan proposal terlebih dahulu. Bisa diajukan secara mandiri melalui Baznas di tingkat kabupaten/kota atau diakomodir oleh perangkat desa/kelurahan yang diajukan ke Baznas Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Nasib Ribuan Honorer Pemprov Segera Ditentukan
Dan syarat utama pengusulan program bantuan ini, kepemilikan lahan rumah yang akan dibedah harus benar-benar milik sendiri atau buka sewa atau kontrakan. Kepemilikan tersebut ditunjukkan dengan dokumen yang sah.
"Syaratnya harus diyakinkan benar bahwa tanahnya adalah milik sendiri. Nanti setelah proposal diajukan, tim akan melakukan verifikasi kelayakannya," tambah Fazrul.
Saat ini sudah banyak usulan yang diajukan masyarakat ke Baznas Provinsi Bengkulu untuk menjadi penerima bantuan bedah rumah tersebut. Hanya saja, pihak Baznas akan mendahulukan proposal yang masuk terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan proses verifikasi terkait layak atau tidaknya rumah yang akan dibedah.
"Kita akan lihat dari yang lebih awal diajukan proposalnya untuk dilakukan verifikasi," ujar Fazrul.