Refocusing, Program Bedah Rumah di Bengkulu Tengah dari 100 Unit jadi 15 Unit

REFOCUSING : Kepala Dinas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bengkulu Tengah, Samsul Bahri mengungkapkan, program bantuan bedah rumah tahun ini direfocusing hingga 85 persen. --Candra/RK

Radarkoran.com - Anggaran program bedah rumah di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) pada tahun 2025 ini terdampak recofusing anggaran. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Bengkulu Tengah, Samsul Bahri.

Ia mengatakan, awalnya program bantuan bedah rumah tahun ini untuk 100 unit. Tetapi dikarenakan adanya efesiensi atau refocusing anggaran, program bantuan bedah rumah pun dipastikan turut terdampak.

"Kalau pendataan awal, itu ada 100 unit rumah yang akan mendapatkan bantuan tahun ini. Tetapi karena ada refocusing anggaran, sehingga saat ini tinggal menyisakan 15 unit rumah saja. Ya bisa dikatakan anggaran bantuan bedah rumah terdampak hingga 85 persen," paparnya. 

Lebih lanjut Samsul Bahri mengatakan, jumlah ini jauh menurun kalau dibandingkan dengan tahun 2024. Karena tahun lalu, ada 50 unit yang mendapatkan program bantuan bedah rumah. Meski demikian, Samsul Bari tetap berharap sisa kuota 15 unit tahun ini bisa terlaksana dan tidak direfocusing lagi.

"Dengan kuota yang tersedia sudah sangat sedikit seperti ini, kami akan lebih selektif dan lebih teliti lagi dalam menetapkan warga yang menerima bantuan beda rumah," ucapnya.   

BACA JUGA:NIP CPNS 2024 Diusulkan ke BKN

Menurut Samsul Bahri, Dinas Perkimta Bengkulu Tengah akan melakukan verifikasi lebih ketat, supaya penerima program benar-benar yang membutuhkan. Terkait warga di desa mana yang akan menerima program bedah rumah tahun ini, pihaknya terlebih dahulu akan berkoordinasi ke Bupati Bengkulu Tengah. 

"Kami akan koordinasi terlebih dahulu dengan pak bupati. Kami hanya akan rekomendasikan wilayah yang memang belum pernah merasakan program bedah rumah," ujarnya. 

Dia menambahkan, kriteria warga yang berhak menerima bantuan bedah rumah terdiri dari lantai rumahnya masih tanah, dinding rumah masih papan, serta atap masih dari daun atau sudah bocor semua, dan penghasilannya di bawah Rp 2 juta per bulan. 

"Setiap rumah akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 20 juta. Dari Rp 20 juta itu, Rp 17,5 jutanya untuk pembelian bahan material. Kemudian, dana Rp 2,5 jutanya lagi untuk membayar upah tukang. Ya pelaksanaan program bedah rumah ini lebih ke gotong royong," pungkasnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2024 lalu, 50 unit rumah yang mendapatkan bantuan bedah rumah berada di 5 desa. Yakni Desa Sri Kuncoro, Desa Srikaton, Desa Padang Beruah, Desa Talang Pauh, serta Desa Pondok Kelapa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan