Radarkoran.com - Komunitas Belajar merupakan salah satu strategi Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Komunitas Belajar berperan untuk memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka, memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah seputar Kurikulum Merdeka, memfasilitasi proses berbagi praktik baik dengan rekan sejawat tentang implementasi Kurikulum Merdeka, dan memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat.
Kepala SMPN 4 Kepahiang Saidina Hamzah, S.IP, M.Pd mengatakan komunitas belajar dalam sekolah adalah sekelompok Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan struktur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak kepada hasil belajar peserta didik.
"Strategi yang terstruktur dengan jadwal yang sudah disusun yaitu 1-4 minggu setiap bulannya dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Komunitas belajar dalam sekolah sangat penting karena komunitas belajar menjadi wadah untuk merealisasikan terjadinya kolaborasi antar pendidik. Dengan adanya komunitas belajar dalam sekolah, ketimpangan kompetensi antar pendidik dapat diminimalisir, sehingga peserta didik memperoleh pengalaman belajar dengan kualitas yang sama, " ujar Saidina, Selasa 21 Januari 2025.
BACA JUGA: Event Tournament Basketball Bupati Kepahiang CUP Diikuti 65 Tim, Ini Pemenang Lengkapnya!
Lanjut Saidina, bahwa tujuan dari program komunitas belajar ini antara lain mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik, mendukung dengan merancang interaksi dan kolaborasi antara anggota, membina anngota untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan, mendorong anggota dengan mempromosikan untuk saling berbagi dan mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari-hari.
"Adapun manfaat dari program komunitas belajar di SMPN 4 Kepahiang ini adalah membangun jejaring antara pendidik yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi, memberikan ruang bagi pendidik untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, isu kontekstual, pengalaman pribadi yang dapat membangun pemahaman dan wawasan terkait pembelajaran, membangun dialog atau diskusi antar rekan sejawat yang dapat mengeksplorasi strategi dan solusi baru atas tantangan yang dihadapi dan saling mendukung dalam proses pengembangan diri, " papar Saidina.
Kegiatan ini merujuk pada visi SMPN 4 Kepahiang "Sekolah yang Berprestasi, Berkarakter, Berbudaya, Berwawasan Lingkungan Berdasar Iman dan Taqwa,"