Radarkoran.com - Laporan dugaan kasus bullying siswi SMP di Kepahiang Provinsi Bengkulu di proses. Satreskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu memastikan bakal menindaklanjuti laporan aksi bullying atau perundungan yang diduga terduga pelaku terhadap, ES siswi kelas 3 di salah satu SMP di Kabupaten Kepahiang. Teranyar diketahui kalau, laporan yang dilayangkan oleh pihak keluarga ES saat ini sudah mulai diproses oleh penyidik.
Kapolres Kepahiang, AKBP. M. Faisal Pratama, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP. Sujud Alif Yulamlam, S.IK menuturkan bahwa saat ini pihaknya akan mulai memproses laporan ini, dan akan mulai memanggil saksi atau sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan.
"Laporannya sudah kami terima dan saat ini sudah mulai kami proses, untuk sejumlah pihak terkait akan kami lakukan pemanggilan. Untuk menelusuri kasus dugaan aksi bullying tersebut," tutur Kasat Reskrim, Selasa 21 Januari 2025.
Dalam menangani kasus ini lanjut Kasat, pihak sekolah juga akan dimintai keterangannya untuk kepentingan penyelidikan. Hanya saja sampai saat ini, jadwal pemanggilan terhadap pihak sekolah masih belum dilakukan.
"Kami sudah mintai keterangan dari korban, kemudian baru ke sejumlah pihak terkait, termasuk dengan terlapor dan juga pihak sekolah," sambungnya.
BACA JUGA:Sulit Dilewati, Jembatan Penghubung Kampung Bogor-Sidodadi Kepahiang Makin Parah
Sekadar mengulas kembali bahwa, malang nasib yang dialami oleh ES, pelajar di salah satu SMP di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. ES yang merupakan siswi kelas 3 SMP ini, diduga telah menjadi korban aksi bully atau perundungan hingga dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh teman-teman sekolahnya.
Mirisnya lagi, akibat dugaan bully atau perundungan hingga dugaan pengeroyokan yang dialami, ES saat ini masih di rawat di RSUD Kepahiang, lantaran mengalami sejumlah luka.
Intan yang merupakan anggota keluarga korban menuturkan bahwa, bully atau perundungan hingga dugaan pengeroyokan yang dialami, ES terjadi di salah satu pertashop wilayah Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Dugaan sementara, aksi bully atau perundungan hingga dugaan pengeroyokan yang dialami korban, dilakukan oleh 6 orang siswi yang juga merupakan pelajar di satu sekolah yang sama dengan korban.
Kepada Radarkoran.com, Intan menyebutkan bahwa korban yang merupakan adiknya tersebut, memang selama ini kerap mendapatkan aksi bullying di sekolah, tempat ia mengenyam bangku pendidikan.
"Kejadiannya ini di Pertashop wilayah Kecamatan Bermani Ilir. Adik saya ini (korban) dikeroyok oleh 6 orang pelajar yang juga satu sekolah dengan dia. Selama ini korban memang sering di bully di sekolah," demikian Intan.