Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memastikan kebutuhan sembako dan bahan pokok serta kebutuhan komoditas pangan lainnya aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadan dan Idul fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Hal tersebut ditegaskan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Dr. Haryadi usai memimpin Rapat Pembahasan Ketersediaan Pasokan Sembako dan Bahan Pokok Lainnya Menjelang Hari Keagamaan Nasional Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah tahun 2025 bertempat di Ruang Rapat Merah Putih, Kantor Gubernur Bengkulu pada Rabu, 5 Februari 2025.
Hariyadi mengatakan jika pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat menjadi kewajiban yang harus dilakukan pemerintah, terutama saat moment-moment tertentu seperti ramadhan dan hari raya.
"Untuk itu, melalui rapat lintas sektor ini kita mempersiapkan ketahanan pangan di Bengkulu, khususnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri yang setiap tahunnya selalu kita siapkan," kata Hariyadi.
Selain itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat serta mengendalikan lonjakan harga sembako dan kebutuhan pokok lainnya selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Pemprov Bengkulu berkolaborasi dengan instansi teknis terkait, seperti Bulog Divre Bengkulu serta pemerintah daerah kabupaten/kota akan menggelar pasar murah.
BACA JUGA:Tahun 2024, Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,62 Persen
"Untuk menekan gejolak harga pangan, kami akan melaksanakan pasar murah. Nantinya minimal satu kali pelaksanaan pasar murah di setiap kabupaten/kota yang diakomodasi oleh Pemprov Bengkulu bersama mitra. Selain itu, pemda kabupaten/kota juga biasanya melaksanakan hal serupa," katanya.
Lebih jauh, menyikapi kondisi sepekan terakhir adanya kenaikan harga beberapa sembako di pasaran,seperti cabai merah dan minyak goreng yang saat ini mengalami kenaikan harga hingga 10 persen. Pemprov Bengkulu memastikan akan segera melakukan langkah antisipasi.
"Mengantisipasi harga sembako ini terus melonjak, Pemprov Bengkulu bersama instansi teknis berencana melakukan operasi pasar secara berkala," tukas Haryadi.