Radarkoran.com - Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap sebelumnya menyampaikan akan merealisasikan pembangunan Masjid Agung, yang rencana lokasi pembangunannya di samping Pendopo Desa Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi. Langkah ini adalah bagian dari program Ibu Kota Modern.
Tetapi terkait program ini, sejatinya Pemerintah Bengkulu Tengah pada masa kepemimpinan Bupati Bengkulu Tengah, Dr. Ferry Ramli, MH pun merancang masjid agung, bahkan sekaligus Islamic Centre. Adapun kala itu diputuskan lokasinya di komplek perkantoran Desa Renah Semanek, luasnya sekitar 2 Ha.
Hanya saja terkait informasi tersebut, Plt. Kepala Bappeda Bengkulu Tengah, Hertoni Agus Satria pun membantahnya. Menurut dia, lahan yang berada di perkantoran renah semanek untuk masjid pegawai, bukan masjid agung.
"Dulu memang ada pembicaraan dengan pak Bupati Ferry rencana bangun masjid, tapi bukan masjid agung. Hanya masjid untuk ibadah para pegawai yang berkantor di Renah Semanek, karena saat itu masjid di perkantoran belum ada. Lahannya di depan kantor Bappeda," sampai Hertoni.
Lebih lanjut, Hertoni membatah Pemkab Bengkulu di era Bupati Ferry Ramli sudah menentukan lokasi pembangunan Masjid Agung di komplek perkantoran Renah Semanek, apalagi sampai pematangan lahan.
BACA JUGA:Tahun Ini Dana BOK Puskesmas di Bengkulu Tengah Mencapai Rp 15 Miliar
Menanggapi penyataan ini mantan Kepala Desa Renah Semanek, M. Halis menegaskan, dirinya yang kala itu menjabat sebagai kepala desa, selalu mengikuti perkembangan dari tahapan ke tahapan lain, mulai dari pembebasan lahan hingga pengukuran lahan. "Yang dibahas itu Islamic Centernya, karena mencakup secara keseluruhan termasuk masjid agung," kata Halis.
Halis menerangkan, dari proses pembebasan lahan hingga pengukuran lahan pada tahun 2010 lalu, dia sebagai Kades selalu hadir rapat. Sebab itu dia tahu
secara detail, bahkan saat rapat ada pihak dari kementerian agama yang datang. Tidak sebatas itu saja, pihak-pihak terkait telah melakukan studi banding ke 3 daerah untuk dijadikan referensi, mau mengikuti yang mana.
"Luasnya itu lebih kurang kisaran satu hektare. Dulu sering dipakai anak-anak untuk lapangan sepakbola tapi sekarang telah jadi semak belukar. Kalau titik peletakan batu pertama saat itu sudah tidak tahu lagi di mana," papar Halis.
Penyataan Halis pun diperkuat oleh Trio, salah seorang Tokoh Pemuda Bengkulu Tengah yang pada saat itu berprofesi sebagai Jurnalis. Menurut dia salah satu lahan yang telah dimatangkan di perkantoran adalah untuk pembangunan masjid agung. Kala itu kenang Trio, Bupati Ferry Ramli sangat gencar melobi pusat untuk mendanai pembangunan masjid agung dan Islamic Centre.
"Seingat saya memang untuk masjid agung sepaket sama Islamic Centre di perkantoran renah semanek bukan di Ujung Karnag. Mari buka lagi arsip berita lama. Saya pastikan bukan di Ujung Karang," demikian Trio.