MERIGI RK - Kelurahan merupakan tempat pelayanan administrasi pertama yang dituju setiap masyarakat di suatu kelurahan. Karena itulah, sama seperti pemerintah desa, pemerintah kelurahan juga membutuhkan fasilitas yang memadai. Namun, hal itu belum terealisasi di Kelurahan Durian Depun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Fasilitas yang minim di kelurahan setempat sangat dikeluhkan masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan. Bahkan, diakui oleh Lurah Kelurahan Durian Depun, Rahmat Gusti, SP bahwa kantor kelurahannya sering disantroni maling.
"Meski sarana serta prasarana terbilang sangat minim, kami tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Tapi harus kami akui bahwa kantor kelurahan kami ini sering kemalingan. Pelaku masuk dengan cara mencongkel jendela, karena seluruh jendela di kantor tidak dipasang terali," ungkap Lurah Rahmat, Minggu 14 Januari 2024.
Dijelaskan Lurah Rahmat, maling pernah berhasil membawa kabur CPU komputer, kompor gas beserta tabung gasnya dari Kantor Kelurahan Durian Depun.
"Baru-baru ini ruang saya sebagai lurah yang dibongkar maling, hanya diacak acak, karena memang tidak ada barang berharga di ruangan saya. Ya, karena sudah sering terjadi kemalingan, kami minta kondisi kantor kami yang seadanya bisa diperhatikan oleh pemerintah daerah," paparnya.
BACA JUGA:Tidak Punya Aset Komputer dan Printer, Kantor Kelurahan Dusun Kepahiang Pinjam Punya Pegawai
Kemudian, sambung Lurah Rahmat, diharapkan ada pengadaan seperti komputer, laptop dan printer, serta pemasangan CCTV.
"Kami sangat mengharapkan fasilitas itu semua, karena kami di samping kantor kelurahan kami ini digunakan sebagai tempat Posyandu setiap Selasa pada minggu ke 2 setiap bulannya," jelasnya.
"Untuk memenuhi serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kami mengharapkan pemenuhan fasiilitas pendukung seperti laptop, komputer dan printer. Mengenai hal ini, kami dari Keluran Durian Depun sudah sering berkoordinasi dengan beberapa pihak di antaranya kecamatan bahkan langsung ke kabupaten. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya," sesal Lurah Rahmat.