BERMANI ILIR RK - Sejak tahun 1970, tradisi arak-arakan hasil bumi yang digelar tepat saat perayaan 1 Muharam di Desa Bukit Menyan Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sudah menjadi tradisi yang turun temurun dilaksanakan hingga saat ini. Beragam hasil bumi seperti umbi-umbian, buah-buahan dan sayuran diarak dari satu tempat ke tempat puncak acara, diiringi seni budaya jawa yang kental selalu ditampilkan ketika acara tersebut berlangsung.
Kepala Desa (Kades) Bukit Menyan, Suweknyo mengungkapkan, sedekah bumi yang menjadi warisan budaya di desanya tersebut, tidak lain adalah wujud syukur masyarakatnya atas apa yang telah dirahmatkan oleh yang maha kuasa, baik rejeki maupun kesehatan, jodoh, serta karunia lainnya.
BACA JUGA:Pisang Bertandan Dua di Pungguk Beringang, Tumbuh dengan Baik hingga Dipanen
"Sudah lama sekali, acara ini rutin kami laksanakan setiap satu tahun sekali, tepatnya pada saat 1 Muharam atau tahun baru islam. Turun temurun, kami melestarikan buda ini dari nenek moyang sampai sekarang," papar Kades Suweknyo, Jum'at 19 2024.
Rentetan acara syukuran tersebut, lanjut dipaparkan Suweknyo, biasanya berjalan selama 3 hari, puncaknya pada saat 1 Muharam. "Banyak acara yang kami selenggarakan, sebelum hari puncak. Di antaranya pergelaran wayang kulit, pencak silat, seni tari ataupun seni lainnya. Harapan kami dengan bentuk syukur yang kami lakukan, Tuhan Yang Maha Esa, akan selalu memberikan kami berkah dalam setiap tindakan dan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari," singkat Kades Suweknyo.