Benarkah Motif Sakit Hati dan Dendam? Begini Pengakuan Kepsek SMPN di Kepahang Soal Penganiayaan

Minggu 27 Apr 2025 - 17:01 WIB
Reporter : Jimmy Mahendra
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com- Meskipun belum diperbolehkan berdinas oleh Dikbud Kabupaten Kepahiang, dan diminta untuk menjalani masa pemulihan, namun Kepala Sekolah (Kepsek), M. Yani yang merupakan korban penganiayaan dari oknum guru berinisial RKZ, tampak sudah fit dan berencana akan masuk ke sekolah seperti biasanya. Dalam kesempatan wawancara, korban M. Yani menjelaskan bagaimana kronologi kejadian penganiayaan yang sempat dialaminya beberapa hari yang lalu. Bukan cuma kronologi saja, namun M. Yani juga memperkirakan apa motif dari terduga pelaku yang tega, melakukan aksi penganiayaan terhadap dirinya itu.

Terkait motif, M. Yamin tidak bisa memastikannya. Namun jika menerka-nerka, aksi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut, dilatari lantaran sakit hati dan juga dendam karena dimutasi.

"Saya tidak tahu juga apa motifnya. Apakah dia sakit hati karena sering saya tegur, atau mungkin juga karena dendam karena dimutasi," ujar Yani.

Menurut Yani, beberapa bulan sebelumnya, oknum guru tersebut memang sempat ia tegur dan diberikan pembinaan karena sering terlibat permasalahan dengan guru-guru di sekolah. 

BACA JUGA:Kronologis Lengkap Pelajar 9 Tahun Tenggelam di Danau Stella Kepahiang

"Apa karena itu dia jadi dongkol, atau ada alasan lainnya. Saya tidak tahu persis," sampainya.

Sebelumnya diberitakan, oknum guru di Kabupaten Kepahiang, inisial RKZ masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian dari jajaran Unit Pidum Satreskrim, Polres Kepahiang, Polda Bengkulu. Oknum guru yang belakangan diamankan lantaran diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang Kepala Sekolah tingkat SMP, M. Yani, ternyata sering bermasalah dengan rekan kerjanya sesama guru. Hingga akhirnya saat ini berujung kepada pihak kepolisian. 

Sekkab Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd mengungkapkan bahwa, terduga pelaku sendiri, disebut pernah bermasalah dengan beberapa rekan kerja di tempat ia mengajar. Bahkan akibat ulahnya tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu sudah beberapa kali melakukan mediasi.

"Dikbud sudah beberapa kali datang ke sekolah yang bersangkutan untuk melakukan mediasi. Karena sebelum dengan kepala sekolah ini (korban), yang bersangkutan juga pernah terlibat masalah dengan beberapa rekan kerjanya," jelas Sekkab. 

Kategori :