Radarkoran.com - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Zamzami Syafei, S.Ip, M.Si mengaku jika nama dirinya dicatut oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Oknum yang dimaksud melancarkan modus penipuan jual mobil lelang.
Terkait kejadian ini Zamzami mengimbau masyarakat tanpa terkecuali untuk mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan dirinya melalui aplikasi WhatsApp. Menurut Mantan Asisten I Setkab Bengkulu Tengah ini, imbauan tersebut telah disampaikan setelah diketahui adanya oknum tak dikenal yang menggunakan nama dan foto dirinya sebagai profil akun WhatsApp palsu.
"Kasus ini terungkap lantaran ada salah seorang teman saya yang mendapatkan telepon dari akun tersebut. Ya akun WhatsApp yang menggunakan nama saya, dengan foto profil saya juga. Kalau orang tidak teliti, bisa benar-benar tertipu," sampai Zamzami.
Lebih lanjut Zamzami mengatakan, pada saat pelaku menghubungi temannya melalui akun WhatsApp palsu, oknum tersebut mencoba meyakinkan dengan menawarkan mobil hasil lelang pemerintah daerah, yakni mobil Pajero. Hanya saja gaya bahasa yang digunakan oknum pelaku menjadi tanda kejanggalan pertama.
"Jadi, oknum pelaku ini berbicara dalam bahasa Indonesia. Semantara, saya ini biasa menggunakan bahasa daerah dengan teman-teman saya. Karena itu saya langsung mengingatkan teman saya supaya tidak menanggapi kalau ada akun WhatsApp palsu tersebut," terang Zamzami.
BACA JUGA:Peserta Tes PPPK Tahap II Bengkulu Tengah yang Gugur Bertambah
Dia juga memaparkan, dia memastikan bahwa nomor telepon pribadinya tidak diretas. Pelaku hanya membuat akun palsu yang mencatut identitas dirinya.
"Kalau nomor HP saya sejauh ini aman, tak dihack. Tapi akun ini menggunakan foto lama saya waktu saya di Palembang. Ya, saya ingatkan jika WhatsApp saya hanya satu, tidak pernah berubah," ujar Zamzami.
Dia pun menambahkan, atas kejadian ini dirinya telah menyebarkan peringatan melalui media sosial termasuk Facebook dan WhatsApp, agar masyarakat tidak menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan dirinya.
"Sampai dengan saat ini sudah ada dua orang yang dihubungi oleh oknum pelaku, ya modusnya tetap sama. Saya minta semuanya waspada, jangan mudah percaya pada tawaran atau permintaan dari nomor yang tidak dikenal, apalagi oknum yang mengatasnamakan pejabat," demikian Zamzami.