BBM Langka, Berikut Dampaknya Bagi Warga Bengkulu Tengah

Senin 26 May 2025 - 16:58 WIB
Reporter : Candra Hadinata
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak beberapa hari terakhir. Bahkan ada beredar video pendek, pedagang menjual BBM eceran dengan harga mencapai Rp 80 ribu per liter. Diketahui, video tersebut direkam di daerah Seluma. 

Nah begaimana dengan Kabupaten Bengkulu Tengah? Berdasarkan penelusuran wartawan Radarkoran.com pada Senin 26 Mei 2025. Kelangkaan BBM ini masih terjadi, sehingga antrean masih saja mengular di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum tau SPBU. Kelangkaan BBM juga sudah berdampak terhadap aktivitas warga Bengkulu Tengah.  

Sari (35) salah seorang warga mengutarakan, dirinya terpaksa harus mengantre di SPBU selama dua setengah jam. Hal itu rela dilakukannya agar dapat BBM, yang digunakannya untuk sepeda motor antar jemput anaknya yang masih duduk di bangku setingkat sekolah dasar. 

"Saya antre, kebetulan tadi (Senin, red) saya antre di SPBU. Kalau kemaren (Minggu, red) saya antre di pertamini, tetapi hanya dapat seliter. Kalau tadi (Senin, red) saya bisa isi full di SPBU, tapi antre selama dua setengah jam. Saya antre di SPBU Kampung Bali Kota Bengkulu," paparnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dia antre di SPBU di luar Bengkulu Tengah, karena rumahnya berada di wilayah Pondok Kubang, dekat dengan Tugu Hiu. Ia juga menuturkan, dia terpaksa antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM, karena keperluan mengantar anaknya sekolah. 

"Kalau tidak antre, tidak dapat minyak. Kalau tidak ada minyak, bagaimana mau antar anak sekolah. Sejauh ini dampak dari kelangkaan BMM yang pribadi saya rasakan, ya saya terpaksa harus antre hingga aktivitas lain saya terganggu. Kemudian kalau pun ada BBM di warung eceran, harganya tinggi," papar Sari. 

BACA JUGA:BBM Langka, Begini Kondisi Antrean di SPBU Bengkulu Tengah  

Selanjutnya, berdasarkan penelusuran wartawan Radarkoran.com pada Senin pagi menjelang siang, antrean kendaraan masih mengular, eceran kosong di tepi jalan dan raut wajah kecewa pengguna kendaraan bermotor menjadi pemandangan umum di sejumlah wilayah Bengkulu Tengah.

Kelangkaan BBM khususnya jenis Pertalite dan Pertamax sedang melanda daerah ini, memicu kepanikan, serta keresahan di kalangan masyarakat. Saat ini 

kelangkaan telah menyebabkan lonjakan harga BBM di tingkat eceran. Jika sebelumnya harga Pertalite di warung eceran Rp 13.000 per liter, kini menjadi

Rp 15.000 bahkan ada yang tembus Rp 20.000 per liter di beberapa lokasi. 

"Saya beberapa hari lalu antre di SPBU Kembang Seri, hanya tinggal dua kendaraan di depan saya, petugas SPBU menyampaikan BBM habis. Sudah antre

lama, minyak tidak dapat. Ya terpaksa beli eceran, dari pada tidak ada bensin untuk kerja besok, saya beli saja Rp 15.000 per liter. Ini juga masih murah,  

karena di tempat lain ada yang sudah Rp 20.000 perliter," kata Agus, Senin 26 Mei 2025. 

Antrean kendaraan mengular di beberapa SPBU seperti SPBU Kembang Seri dan SPBU Ujung Karang. Di SPBU Desa Lubuk Sini, barisan motor dan mobil memanjang hingga ke badan jalan, bahkan sedkit mengganggu lalulintas. "Sisa dari pengiriman kemarin saja yang kita salurkan pagi ini. Tapi sekitar jam 9 sudah habis. Antrean luar biasa padat," ujar pengawas SPBU Ujung Karang, Ferdi.  

Kategori :