Walikota Bengkulu Imbau Masyarakat Beli BBM Secukupnya

Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dalam beberapa waktu terakhir terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu. Hal ini menyebabkan panjangnya antrean kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) serta naiknya harga jual BBM eceran. 

Menyikapi terjadi antrian yang sangat panjang di setiap SPBU di Kota Bengkulu, Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengimbau kepada masyarakat agar membeli BBM secukupnya saja di SPBU, sehingga orang-orang yang belum dapat BBM juga bisa membeli. 

Iimbauan ini disampaikan bukan tanpa alasan, karena kondisi yang ada banyak masyarakat yang panik dan membeli BBM berlebihan, sehingga orang lainnya tidak kebagian. Kondisi masyarakat yang membeli berulang ini tentunya akan memperparah panjangnya antrean kendaraan di SPBU. 

"Jadi kita imbau kepada masyarakat agar jangan panik. ukup membeli BBM secukupnya saja. Jangan setelah membeli, ikut ngantri lagi, jangan. Kalau sudah dapat jangan ikut ngantri lagi," tegas Dedy.

Terkait dengan kondisi kelangkaan BBM ini, Walikota Dedy menyebut jika dirinya bersama Gubernur Bengkulu Helmi Hasan sudah melakukan rapat langsung dengan pihak Pertamina, dan pihak Pertamina sudah menambah suplay BBM melalui jalur darat yakni dari Palembang melewati Lubuklinggau.

BACA JUGA: Minyak Goreng Merah Putih Dilaunching, Gubernur Helmi Dorong Pembangunan Pabrik

"Kita dengan pak Gubernur sudah rapat dengan Pertamina dan kita minta penambahan kuota," imbuhnya. 

Lebih jauh dikatakan Dedy, selain kondisi pendangkalan alur yang membuat kapal pengangkut BBM tidak bisa bersandar ke pelabuhan, distribusi jalur darat membutuhkan waktu. Hal demikian menjadi salah satu faktor kelangkaan BBM di Kota Bengkulu. 

"Selain soal pendangkalan alur, BBM hari ini itu datang dari Lubuk Linggau yang dibawa pakai kereta api dari Palembang dan itu tentu biayanya besar. Kemudian diangkut ke Bengkulu melalui jalur darat dan arus transportasi darat juga banyak kendala di lapangan," papar Dedy.

Ia juga menginformasikan jika saat ini percepatan pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sedang dikebut. Saat ini kapal keruk sudah mulai beroperasi di pelabuhan dan estimasinya akan selesai paling lama satu minggu.

"Berdasarkan informasi pak Gubernur kemarin untuk kapal keruk sudah mulai melakukan pengerukan. Mungkin seminggu paling lama nanti bisa masuk lagi kapalnya (pengangkut BBM), sehingga kondisi kembali normal," tutupnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan