Motor Listrik yang Terbakar Ternyata Bisa Diperbaiki: Asal Lakukan Hal Ini

Dinamo motor listrik--FOTO/TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com-Motor listrik yang terbakar bisa diperbaiki, terutama jika masalahnya terletak pada kumparan yang terbakar. Proses perbaikannya seringkali melibatkan penggulungan ulang kumparan atau mengganti komponen yang rusak seperti baterai atau controller. Namun, tingkat perbaikan dan kelayakan ekonomisnya bergantung pada jenis motor dan tingkat kerusakan yang terjadi.
Motor listrik yang terbakar akan menimbulkan ledakan dahsyat karena komponen yang dipenuhi oleh partikel mudah terbakar. Ledakan motor listrik bisa membahayakan pengendara lain karena ledakan atau kebakaran baterai dapat melepaskan energi panas yang tinggi, menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian, serta kerusakan properti.
Biasanya, baterai motor listrik akan meledak terlebih dahulu, diikuti dengan api yang merambat karena termal runaway. Proses ini dimulai dari masalah internal baterai seperti overcharging, cacat manufaktur, atau korsleting, yang menyebabkan sel baterai memanas secara drastis hingga meledak dan menyebabkan kebakaran.
BACA JUGA:Dinamo Motor Listrik yang Karatan Ternyata Masih Bisa Dipakai, Tapi..
Pilihan perbaikan
Penggulungan ulang (rewinding): Kumparan tembaga yang rusak akibat panas berlebih atau korsleting dapat diganti dengan menggulung ulang kumparan baru.
Penggantian komponen: Jika kerusakan lebih parah, komponen lain yang terbakar seperti battery management system (BMS), control module (ECU), atau kabel mungkin perlu diganti.
Pemeriksaan sistem: Penting untuk memeriksa seluruh sistem, termasuk koneksi kabel, baterai, dan komponen mekanis seperti bearing dan rotor, karena kerusakan pada satu bagian dapat memicu kerusakan pada bagian lain.
BACA JUGA:2 Ajang Balap Motor Listrik Paling Terkenal di Indonesia: Salah Satunya Diselenggarakan PLN
Ledakan motor listrik tidak hanya tentang seberapa besar energinya, tetapi lebih pada faktor keselamatan baterai, terutama saat terjadi korsleting atau kerusakan. Potensi ledakan dipengaruhi oleh kualitas perakitan, material baterai, dan cara penggunaan yang benar. Jika baterai lithium-ion mengalami panas dan tekanan berlebih akibat kerusakan internal atau eksternal, dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan yang berpotensi menimbulkan kerusakan parah.
Ledakan yang terjadi dapat melontarkan komponen motor atau baterai, sehingga dapat melukai pengendara lain di sekitar area ledakan. Api yang timbul dari baterai bisa menyebar dan menyebabkan kebakaran di area sekitar yang bisa membahayakan nyawa dan harta benda.
Kebakaran baterai lithium-ion bisa melepaskan gas beracun yang berbahaya jika terhirup oleh orang di sekitarnya. Motor listrik pada umumnya memang dapat meledak, tetapi kejadian ini tidak begitu sering dan biasanya disebabkan oleh masalah pada baterai lithium-ion yang bisa terjadi karena kerusakan fisik, cacat pabrik, penggunaan yang salah (seperti overcharging), atau rakitan yang buruk, yang dapat menyebabkan panas berlebih atau korsleting.
BACA JUGA:Masih Dianggap Lebih Unggul, Ini Alasan Kenapa Motor Bensin Lebih Baik dari Motor Listrik
Gas beracun yang timbul dari ledakan motor listrik sangat berbahaya karena dapat menyebabkan keracunan. Ledakan baterai litium-ion dapat melepaskan gas seperti karbon monoksida (\(CO\)) dan hidrogen fluorida (\(HF\)). Selain itu, gas yang mudah terbakar dapat terakumulasi di sekitar area tersebut, meningkatkan risiko ledakan lebih lanjut, terutama jika tidak ada ventilasi yang memadai.