Untuk bibit yang digunakan dalam menanam jagung ini dikatakan Kapolres merupakan hasil kerjasama dinas pertanian Rejang Lebong. sedangkan untuk hasil panen nantinya akan dijual kepada pihak Bulog.
"Kita berkoordinasi dengan Bulog terkait bagaimana penampungan hasil panen dari masyarakat. Karena program ini kita hanya bekerjasama dengan dinas pertanian untuk membentuk kelompok tani. Yang mengerjakan adalah kelompok tani , dan kita juga bekerjasama dengan bulog dan pihak penampung komoditas jagung," ujar Kapolres.
Terpisah, Kepala Kantor Perum Bulog Rejang Lebong, Musalim Yudha mengatakan jika pihaknya siap menampung jagung hasil panen dari para petani yang ada di Rejang Lebong. Namun, jagung yang diterima juga memiliki persyaratan khusus seperti memiliki kadar air 14 persen dan harga Rp 5.500 per kilogram nya.
"Saat ini Bulog belum membeli jagung hasil panen petani karena harga pasaran yang ada masih diatas harga acuan Rp 5.500 per kilogram. Kami akan mulai menyerap hasil panen jika harga mengalami penurunan," singkatnya.