Radarkoran.com - Mobil Toyota Innova diesel generasi pertama dengan kode mesin 2KD-FTV dan Innova generasi kedua dengan kode mesin 2GD-FTV sama-sama masih favorit di bursa mobil bekas di Indonesia.
Baik Innova generasi pertama dengan mesin 2KD-FTV maupun Innova generasi kedua atau biasa disebut Innova Reborn, keduanya sama-sama punya harga pasaran yang stabil dan resele value atau harga jual kembali yang bagus dan kompetitif.
Lantas mana yang lebih andal antara Toyota Kijang Innova Diesel 2 KD-FTV dan Innova 2 GD-FTV? Simak perbandingannya berikut ini, :
Desain
Karena mobil Innova generasi pertama meluncur lebih dulu, tentu saja desain Innova 2KD lebih jadul jika dibandingkan dengan Innova generasi kedua, tapi desain Innova generasi pertama ini juga banyak yang masih suka.
Terlebih Innova generasi pertama facelift kedua tahun 2011-2013 dengan julukan sayap elang di headlamp dan Innova facelife ketiga tahun 2013-2015 yang julukannya Barong.
Berbeda dengan Innova generasi pertama yang desainnya kalem dan manis, Innova Reborn datang dengan desain yang lebih atraktif dengan lekukan-lekukan dan mewah.
BACA JUGA:Toyota Fortuner GR Sport 4x4 atau Penggerak 4x2? Cek Masing-masing Keunggulannya
BACA JUGA:Review Toyota Kijang LXG 2025: Desain Modern dan Miliki Fitur Canggih
Mesin
Mesin Innova diesel generasi pertama dengan kode 2KD-FTV ini performanya tidak bisa dibilang kencang, mesin dengan kapasitas 2.494 cc 4-silindernya memilki keluaran tenaganya cuma 105 dk di putaran 3.600 rpm dan torsi 260 Nm di 1.600-2.400 rpm
Sedangkan Innova diesel generasi kedua dengan kode 2GD-FTV performanya lebih besar 40 persen, mencapai 149 dk di 3.400 rpm dan torsi 360 Nm di 1.200 - 2.600 rpm.
Meskipun di atas kertas Innova diesel generasi pertama kalah, tapi daya tahan yang lebih kuat, spare part yang lebih murah, dan gampang dimodifikasi ini lah yang menjadikan kelebihan mesin 2KD di Innova diesel generasi pertama.
Ketangguhan mesin 2KD di Innova diesel juga masih sanggup meminum Solar, sehingga jika dibawa ke daerah terpelosok tidak akan kesulitan isi bahan bakar.