Warga Tambang Sawah Protes Proyek Rekonstruksi Jalan Provinsi, Ini Penyebabnya

Jumat 04 Jul 2025 - 16:40 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Pekerjaan rekonstruksi ruas jalan Muara Aman - Tambang Sawah di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, menuai protes dari masyarakat Desa Tambang Sawah. Pasalya titik awal pembangunan dinilai tidak menyentuh ruas jalan di wilayah mereka yang sudah rusak berat.

Kades Tambang Sawah, Zulkarnain, menyampaikan keluhan warganya terkait perencanaan pembangunan jalan yang tidak dimulai dari Jembatan Sungai Air Serikat hingga ke Jembatan Sungai Air Putih (Biok Putiak), padahal sepanjang 2,5 kilometer jalur tersebut sudah lama rusak parah. 

"Wajar kami protes dan merasa keberatan, mengapa pembangunan tidak dimulai dari ruas yang paling rusak ini? Sudah puluhan tahun warga merasakan sulitnya akses di sana," ujar Zulkarnain.

Zulkarnain berharap Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, turun tangan mencarikan solusi agar pembangunan bisa dimulai dari Desa Tambang Sawah. Menurutnya, titik tersebut sangat vital karena menjadi jalur utama bagi aktivitas warga, termasuk distribusi hasil pertanian dan mobilitas sekolah anak-anak desa. 

"Kami mohon agar gubernur bersama OPD teknis mempertimbangkan pembangunan jalan sepanjang 2,5 kilometer ini pada tahap pertama," pintanya.

Sementara itu, pihak kontraktor pelaksana dari PT. Pebana Adi Sarana menanggapi bahwa pembangunan dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis Dinas PU Provinsi Bengkulu. Menurutnya, kontrak pembangunan kali ini memang dimulai dari Muara Aman menuju titik akhir pembangunan tahun sebelumnya di sekitar SMPN 3 Lebong.  Kabupaten Lebong travel guide

BACA JUGA:Anggaran Siap, Pilkades Serentak Tunggu PP

BACA JUGA:Pekerjaan Fisik DD Banyak Mandek, Pemerintah Kecamatan Tubei akan Lakukan Pra Monev

"Kami hanya menjalankan kontrak. Penentuan titik lokasi itu sudah diputuskan oleh dinas PU. Untuk jalur 2,5 kilometer yang dikeluhkan warga kemungkinan akan dianggarkan tahun depan," ujar sumber dari pihak kontraktor yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, pihaknya menambahkan bahwa pembangunan kali ini mencakup pengaspalan dua lapis sepanjang 7,4 kilometer, mulai dari SMPN 3 Lebong di Desa Air Kopras hingga ke Simpang Tiga Hotel Asri atau Pasar Tradisional Modern. 

Pengaspalan dua lapis itu adalah permintaan langsung Dinas PU Bengkulu agar kualitas jalan lebih tahan lama dan tidak perlu diulang pembangunan dalam waktu dekat.

"Kami paham keresahan warga Tambang Saweak, tapi kami tidak punya wewenang mengubah rencana pembangunan. Semoga ke depan ruas jalan di desa mereka juga bisa diprioritaskan," tutupnya. 

Kategori :