Radarkoran.com - Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Rejang Lebong terus mendorong penguatan pengawasan obat bahan alam yang bebas dari Bahan Kimia Obat (BKO). Upaya ini bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari risiko fatal akibat obat bahan alam yang dicampur BKO.
Salah satu upaya penguatan pengawasan yang dilakukan Loka POM Rejang Lebong tersebut melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis (Bimtek) yang menyasar masyarakat dan pihak terkait.
''Melalui bimtek yang dilaksanakan, diharapkan para pihak terkait dapat meningkatkan pengawasan dan menjamin mutu serta keamanan obat bahan alam,'' kata Plh. Kepala Loka POM Rejang Lebong, Novi Hari Trianti, S.Farm., Apt, saat menghadiri kegiatan bimtek penguatan pengawasan obat bahan alam yang bebas dari BKO pada Jumat, 12 September 2025 bertempat di Loka POM Rejang Lebong.
Obat bahan alam terdiri atas jamu, obat herbal terstandar, fitofarmaka, dan produk berbahan alam lainnya. Obat jenis ini seharusnya murni berasal dari alam tanpa campuran bahan kimia obat. Namun, hasil pengawasan BPOM menunjukkan masih banyak beredar obat bahan alam yang mengandung BKO, di antaranya Montalin, Samuraten, Wantong, kapsul asam urat TCU, Sinatren, dan Tawon Liar.
BACA JUGA:Bupati Fikri Komitmen Tindaklanjuti Aspirasi Masyarakat
Sepanjang 2024 saja, BPOM mencatat temuan 42.619 obat bahan alam mengandung BKO dan 88.657 produk tanpa izin edar dari 1.280 distribusi di seluruh Indonesia.
Fitri menuturkan, beberapa produk yang diklaim meningkatkan stamina pria kerap mengandung sildenafil sitrat, tadalafil, atau vardenafil. Sementara, obat tradisional pereda pegal linu bisa saja mengandung parasetamol, antalgin, dan fenilbutazon. Ada pula produk pelangsing berbahan sibutramin hidroklorida yang berisiko bagi kesehatan.
''Obat bahan alam yang mengandung BKO ini jika dikonsumsi jangka panjang dapat menimbulkan efek samping serius, mulai dari gangguan neurologis, pencernaan, pernapasan, hingga mengakibatkan kematian,'' ujar Fitri.
Disisi lain, Fitri juga mendorong pengembangkan potensi bahan alam yang terbukti bermanfaat secara empiris tanpa kandungan kimia, seperti pasak bumi, ginseng, dan purwoceng untuk stamina, tanaman jahe, kunyit, dan lempuyang untuk pegal linu, serta bangle, jati belanda, dan daun kemuning untuk membantu mengurangi lemak tubuh
''Tanaman ini sudah terbukti memberikan manfaat yang baik dibandingkan bahan kimia obat,'' singkatnya.