Review Penyakit yang Kerap Dialami Motor Yamaha Aerox 155

Minggu 21 Sep 2025 - 13:11 WIB
Reporter : Gatot
Editor : Radar Kepahiang

Radarkoran.com-Yamaha Aerox 155 adalah salah satu motor matic yang paling populer di Indonesia. Dengan desain yang sporty dan performa yang tangguh, Yamaha Aerox 155 menjadi pilihan banyak pengendara motor. 

Namun, seperti halnya produk  otomotif lainnya, motor Yamaha Aerox 155 juga memiliki beberapa kekurangan. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas beberapa penyakit yang kerap dialami motor Yamaha Aerox 155.

 

Berikut adalah beberapa penyakit yang kerap dialami motor Yamaha Aerox 155:

1. Kondisi Spidometer 

Desain spidometer Aerox yang datar membuat paparan sinar matahari langsung (sinar UV) lebih sering terjadi. Cahaya yang lebih terang dari spidometer juga mempercepat kerusakan lapisan polarizer LCD. Akibatnya, lapisan polarizer LCD akan rusak, menyebabkan sunburn (terbakar sinar matahari), terutama pada model awal yang tidak memiliki pengaturan kecerahan.

BACA JUGA:Beragam Penyakit Yamaha Aerox 155 yang Harus Diwaspadai, Bisa-bisa Ada Komponen Minta Ganti

2. Tekor Aki

Pada model tertentu seperti Yamaha Aerox 155 Connected dapat terjadi malfungsi pada modul Y-Connect atau CCU (Communication Control Unit), yang mengatur koneksi Bluetooth dengan aplikasi Y-Connect di smartphone. Sehingga Aki motor cepat habis atau tekor, terutama saat akan dinyalakan di pagi hari.

 

3. Kerusakan Sensor

Kerusakan pada sensor seperti posisi crankshaft (CKP) atau soket spul yang terbakar akibat panas berlebih karena posisinya dekat dengan mesin dan kondisi stop-and-go harian dapat menyebabkan motor mati total dan tidak bisa di-starter, disertai munculnya kode 12 pada panel instrumen. 

 

4. Masalah pada Sistem Bahan Bakar

Salah satu penyakit yang kerap dialami motor Yamaha Aerox 155 adalah masalah pada sistem bahan bakar. Yamaha Aerox 155 dapat mengalami masalah pada sistem bahan bakar, seperti knocking (ketukan mesin) jika menggunakan bahan bakar beroktan rendah, motor sulit dinyalakan atau mogok, tenaga mesin berkurang, dan performa gas lambat akibat penggunaan bahan bakar tidak sesuai rekomendasi (RON 91 atau lebih tinggi) atau masalah komponen seperti injektor yang kotor atau filter bahan bakar yang tersumbat. 

Kategori :