Radarkepahiang.bacakoran.co - Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertemakan Kearifan lokal di SDN 1 Kepahiang Provinsi Bengkulu, mengangkat budaya adat istiadat rejang dengan disingkat Bareang. P5 menjadi pelajaran muatan lokal yang dilaksanakan siswa-siswi SDN 1 Kepahiang.
Selain adat istiadat, penerapan P5 juga menyangkut kegiatan keagamaan seperti perayaan maulid nabi.
Kepala SDN 1 Kepahiang, Pangku Iman, S.Pd mengatakan, dalam rangka mewujudkan siswa-siswi yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia, budaya-budaya 3 S yakni Senyum, Sapa, dan Salam juga diterapkan di SDN 1 Kepahiang. Di muatan lokal kearifan lokal seperti adat istiadat rejang Kepahiang, penerapan P5 ditanamkan dalam diri siswa dari tingkat sekolah dasar.
"Selama ini muatan lokal, penilaiannya sudah lama tidak kita masukkan ke dalam rapor. Oleh karena itu melalui kurikulum merdeka dan kurikulum muatan lokal ini, kita akan hidupkan kembali pembelajaran muatan lokal di Kabupaten Kepahiang," sampai Pangku, Selasa 6 Februari 2024.
BACA JUGA:Terapkan P5, Siswa-siswi SDN 7 Seberang Musi Panen Singkong
Adapun tujuan disosialisasikannya penerapan kurikulum muatan lokal ini, lanjut Kepala SDN 1 Kepahiang ini, agar para peserta didik di Kepahiang bisa lebih mengenal lagi budaya yang ada di daerah ini. Serta tujuan lainnya, supaya budaya yang ada di Kepahiang ini tetap terlestari dan tidak punah.
"Kita khawatir jika tidak dipelajari dan disampaikan ke peserta didik, lama kelamaan budaya yang ada bisa memudar bahkan menghilang. Jadi, yang kita lakukan ini tindak lanjut dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, menjadikan kurikulum muatan lokal dapat dilaksanakan dengan baik secara merata dan seragam di masing-masing sekolah," terangnya.
Masih dengan Pangku, dia menjelaskan bahwa untuk penerapan pembelajaran muatan lokal ini, Disdikbud Kabupaten Kepahiang sudah menyiapkan buku panduan muatan lokal, yang dicetak dalam skala banyak dan disebarkan di setiap sekolah di Kabupaten Kepahiang, baik itu tingkat SD maupun tingkat SMP.
"Jadi kita dari pihak sekolah akan menerapkan sesuai buku panduan muatan lokal yang sudah diberikan oleh pihak dinas. Kami pihak sekolah selaku tenaga pendidik, siap memberikan pelajaran tentang kearifan lokal adat istiadat budaya rejang Kepahiang," pungkas Pangku.