Radakoran.com-Menjelang ujung musim panen kopi yang berada di ketinggian 1000 Mdpl wilayah Sengkuang Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang, harga biji kopi kering masih berada di angka cukup tinggi, yakni Rp 55 ribu - 57 ribu per kilogram. Sebelumnya, pada pertengahan musim, harga sempat menyentuh Rp 65 ribu per kilogram.
Mukson, seorang petani kopi asal Sengkuang, mengungkapkan bahwa harga saat ini mengalami sedikit penurunan dibanding pertengahan musim, namun masih terbilang menguntungkan dan diambang harga tinggi.
“Naik turunnya harga kopi tidak bisa diprediksi dengan pasti, kalau sekarang harga biji kopi kering Rp 55 ribu - Rp 57 ribu per kilogram di petani kopi. Sempat juga tembus Rp 65 ribu sampai Rp 68 ribu per kilogram di awal hingga pertengahan musim,” sampainya.
BACA JUGA:Jual-beli Kopi di Kepahiang Terancam Denda Hingga Puluhan Juta: Jika...
Menurutnya, panen di penghujung tahun ini tergolong lumayan meski tidak menyebutkan secara rinci jumlah hasil yang diperolehnya. Walaupun cuaca yang kurang mendukung karena curah hujan lumayan tinggi di Sengkuang
“Alhamdulillah, panennya cukup bagus. Dibilang anjlok ya tidak, cukup bersyukur. Apalagi harga masih di atas Rp 50 ribu per kilogram. Cuaca sedikit kurang bagus, jadi hasil jemuran kopi kering harus extra dan butuh perhatian khusus, jangan hasil panen berjamur,” ujarnya
Ia menambahkan, harapan petani kopi mengenai kenaikan harga kopi ini ke depan harga tetap setabil, karena kopi dari wilayah sengkuang dikenal memiliki cita rasa khas karena ditanam di ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut, yang turut memengaruhi kualitas dan aroma.
BACA JUGA:Nekat Maling Kopi di Kebun Warga: Petani Kabupaten Kepahiang Disambar Elang Juvi
"Semoga dengan dukungan cuaca cerah, warga berharap proses pengeringan kopi dapat berjalan lancar dan dari segi keamanan tindak pencurian, masih dibilang aman walau ada satu dua warga yang kehilangan hasil panenannya," pungkasnya.