Hari Pangan Dunia 2025: Muhammadiyah Kepahiang Ajak Manfaatkan Lahan Kosong untuk Bertani

Senin 20 Oct 2025 - 19:12 WIB
Reporter : Iyus
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com-Pola makan masyarakat modern yang lebih menggemari makanan cepat saji, atau junk food, lambat laun berdampak pada meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan Kesehatan. Selain itu, pemerintah terus menunjukkan komitmennya terhadap penguatan sektor pertanian yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonom. Salah satu fokus utama kebijakan tersebut adalah memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sebagai upaya mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, Wakil Ketua VIII PDM Kepahiang Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Sutarmin Hadi Santosa, S.Pd mengajak untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekeliling tempat tinggal sebagai lumbung hidup.

“Kita harus punya kesadaran lumbung hidup, menanam apa yang bermanfaat, dengan mendayagunakan lahan aset persyarikatan Muhammadiyah bisa dilakukan melalui pengembangan lahan produktif seperti pertanian. Lumbung pangan yang dapat menyuplai kebutuhan masyarakat yang sehat," tuturnya. 

BACA JUGA:Petani Kabupaten Kepahiang Menjerit: Harga Tomat Rp 1.000 Per Kilogram

Tentang pola makan masyarakat yang tidak seimbang, Sutarmin mengajak masyarakat untuk kembali gemar mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebab masyarakat sekarang sudah kebanyakan makanan siap saji yang jauh dari kata sehat.

“Hidup sehat itu sejatinya murah dan sederhana. Makan buah-buahan niscaya agar lebih sehat. Boleh jadi kita sudah kebanyakan makan makanan junk food atau makanan siap saji dan kurang buah-buahan dan sayuran,” tambahnya.

Ia juga mengajak untuk bersama-sama menggelorakan gerakan menanam, lebih-lebih bagi mereka yang memiliki lahan sempit di sekeliling tempat tinggal.

“Ayo kita sama sama gerakan menanam tanaman sayur dan buah, apapun. Punya lahan sesempit apapun di sekitar rumah atau halaman, tanamlah,” ajaknya

Dalam praktik sederhana yang dilakukannya, Sutarmin menyebut gerakan menanam di lahan sempit sekeliling tempat tinggal dapat dilakukan secara sederhana, dengan memanfaatkan polybag, pot, atau bahan-bahan bekas juga bisa dimanfaatkan.

Dia berharap, melalui gerakan sadar menanam lumbung hidup ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh karena beraktivitas fisik dan mengeluarkan keringat, menyehatkan lingkungan, dan memberikan alternatif pangan.

“Bisa dikonsumsi hasil keringat sendiri, sehat bagi lingkungan, sekaligus merawat etos hidup agar hati dan pikiran tetap sehat dan bersih,” demikian Sutarmin.

Tags :
Kategori :

Terkait