Petani Kabawetan Kepahiang Tanam Cabai: Persiapkan Permintaan Ramadhan 2026

Minggu 26 Oct 2025 - 17:51 WIB
Reporter : Iyus Ismail
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com-Beberapa petani cabai merah keriting di Kabupaten Kepahiang sudah mulai menyiapkan lahan tanam sebagai strategi dari sering terjadi kenaikan harga menjelang bulan puasa dan lebaran tahun 2026. Para petani khususnya di wilayah Sengkuang Kecamatan Kabawetan berupaya mengantisipasi lonjakan permintaan dan menjaga stabilitas harga, meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem seperti hujan tinggi dan cuaca yang tidak menentu. 

"Perhitungan saya sebagai petani, didasarkan pada siklus tanam cabai yang memerlukan waktu sekitar tiga hingga empat bulan dari tanam hingga panen, sehingga penanaman sekarang diharapkan dapat bertepatan dengan masa permintaan tinggi di awal tahun depan," ujar Oyok Suwanto, petani cabai sekaligus ketua kelompok tani mandiri Mukti Desa Bandung Baru, pada Minggu, 26 Oktober 2025.

Lanjutnya, untuk mendapatkan panen cabai tepat saat ramadan, petani Kabawetan harus memperhitungkan waktu tanam dengan matang dan berani berspekulasi dengan kondisi cuaca tidak menentu saat ini.

BACA JUGA:Nihil Kasus: Begini Cara Desa Bandung Jaya Kabupaten Kepahiang Cegah dan Tangani Stunting

"Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada bulan Maret 2026. Dengan masa tanam dan panen cabai sekitar 3-4 bulan, penanamannya tepat dimulai pada Oktober 2025, lahan satu hektare ini sudah siap tanam dengan sistem mulsa,"ucap Oyok 

Konsumsi cabai di masyarakat cenderung meningkat drastis menjelang dan selama bulan puasa. Sehingga permintaan melonjak dan menekan ketersediaan, yang secara alami mendorong kenaikan harga, 

"Para petani memanfaatkan kondisi ini untuk menghasilkan panen cabai merah keriting  yang optimal dengan keuntungan yang tinggi,"ujarnya.

BACA JUGA:Harga Cabai Hijau Masih Stabil di Kabupaten Kepahiang

Masih menurut dia, sebagai contoh, harga cabai merah keriting bisa mengalami kenaikan signifikan menjelang dan selama bulan puasa, seperti yang terjadi pada Februari-Maret 2024 dan 2025. 

"Meskipun harga cabai cenderung naik menjelang puasa dikisaran Rp 70 ribu -Rp 85 ribu ditingkat petani, fluktuasi harga tetap sulit diprediksi secara akurat. Kebijakan pemerintah dan kondisi pasar bisa memengaruhi harga,"jelas Oyok 

Ia menambahkan, meski strategi dan spekulasi menanam cabai merah keriting saat ini menjanjikan, petani juga menghadapi beberapa risiko, dengan curah hujan yang berlebihan dapat memicu busuk akar dan kegagalan panen, yang merugikan petani.

BACA JUGA:Harga Cabai Masih Bertahan Rp 50 Ribu, Petani Kabupaten Kepahiang Bersyukur

"Semoga hasil panen kami maksimal dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar dan barokah dari cabai merah keriting ini, dan cuaca baik sampai bulan Maret 2026 nanti," pungkasnya.

Kategori :