Radarkoran.com-Nikola Tesla menciptakan motor induksi polifase tanpa komutator yang merupakan inovasi revolusioner, didasarkan pada prinsip medan magnet berputar yang ia temukan pada tahun 1882 di Budapest.
Setelah mematenkan penemuannya pada Mei 1888 dan mendirikan Tesla Electric Company di 1887, ia menjual hak patennya kepada George Westinghouse, yang menggunakan motor tersebut untuk mengembangkan sistem tenaga listrik arus bolak-balik (AC) secara luas. Penemuan ini memungkinkan transmisi daya listrik jarak jauh secara efisien dan membuat sistem AC menjadi standar dunia.
Pada tahun 1882, saat bekerja di Budapest, Tesla menemukan prinsip medan magnet berputar dan arus multifase yang menghasilkannya. Ia kemudian membangun prototipe motor induksi.
Tesla mengajukan paten untuk motor induksinya pada Mei 1888. Motor ini dirancang untuk bekerja dengan arus bolak-balik (AC), lebih sederhana, dan memerlukan lebih sedikit perawatan daripada motor arus searah (DC) yang ada saat itu.
Pada Juli 1888, Tesla menjual hak patennya kepada George Westinghouse, seorang industrialis yang mencari cara untuk mentransmisikan listrik jarak jauh. Dengan dukungan finansial dan teknologi dari Westinghouse, Tesla mengembangkan sistem tenaga AC yang mencakup motor induksinya. Ini menjadi dasar untuk sistem listrik modern.
Tesla menerima paten untuk transmisi daya listrik AC pada Mei 1888 dan mendemonstrasikan sistemnya di Pameran Kolumbia Dunia di Chicago pada tahun 1893. Tesla menjadi penentang utama Thomas Edison, yang mendukung sistem arus searah (DC). Kesepakatan Westinghouse dengan paten Tesla memperkuat sistem AC dan menjadi awal dari "Perang Arus" yang terkenal.
Motor induksi Tesla sangat cocok untuk sistem AC. Westinghouse segera menyadari potensi motor ini untuk menggerakkan mesin industri dan kendaraan. Namun, pada awalnya, Tesla dan insinyur Westinghouse masih berdebat tentang cara terbaik untuk mengaplikasikan daya AC, dan akhirnya, motor DC tetap digunakan untuk trem untuk sementara waktu karena masalah kecepatan konstan.
Motor listrik pertama kali dikembangkan pada abad ke-19, diawali dengan penemuan dasar elektromagnetisme oleh Michael Faraday dan kemudian diwujudkan dalam motor praktis pertama oleh penemu seperti William Sturgeon, Thomas Davenport, dan Gustave Trouvé. Seiring waktu, penemuan seperti motor induksi arus bolak-balik (AC) oleh Nikola Tesla pada tahun 1888 merevolusi industri, memungkinkan efisiensi dan keandalan yang lebih tinggi sehingga menjadi dasar bagi motor listrik modern yang digunakan saat ini.
Motor listrik Nikola Tesla mengacu pada penemuannya yaitu motor induksi AC polifase, sebuah inovasi fundamental yang menggunakan arus bolak-balik (AC) untuk menciptakan medan magnet berputar yang menggerakkan motor. Penemuan ini, yang dipatenkan pada tahun 1888, jauh lebih sederhana, andal, dan lebih sedikit membutuhkan perawatan dibandingkan motor arus searah (DC) pada masanya, serta menjadi dasar bagi banyak sistem penggerak listrik modern.
BACA JUGA:Motor Listrik Sering Dibiarkan Berdebu: Potensial Perpendek Usia Pemakaian
Cara kerja motor induksi Tesla
Medan magnet berputar: Motor ini bekerja dengan menciptakan medan magnet yang berputar menggunakan arus bolak-balik (AC).
Arus bolak-balik polifase: Motor asli Tesla menggunakan dua fase arus bolak-balik yang dialirkan melalui kumparan di stator, yang menyebabkan rotor berputar secara induksi.
Desain yang efisien: Desain motor ini tidak memerlukan komutator atau sikat, menjadikannya lebih sederhana dan awet dibandingkan motor DC yang membutuhkan banyak perawatan.