Pemkab Rejang Lebong Dorong OPD Optimalkan Penerimaan PAD
Pemkab Rejang Lebong dorong OPD optimalkan penerimaan PAD--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi sumber penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk memacu penerimaan 2025 dan menggali potensi PAD tahun 2026.
Dorongan tersebut ditekankan lantaran realisasi PAD tahun 2025 masih belum optimal, yaitu baru sekitar 69,11 persen atau Rp 66 miliar dari target sebesar Rp 95 miliar.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Setdakab Rejang Lebong, Iwan Sumantri Badar, mengatakan jika pendapatan daerah menjadi salah satu faktor pendukung dalam percepatan pembangunan daerah.
"Untuk itu, seluruh OPD yang menjadi sumber PAD perlu terus berusaha memacu peningkatan PAD yang menjadi target masing-masing," tegas Iwan Sumantri Badar dalam rapat percepatan realisasi pendapatan daerah yang diselenggarakan baru-baru ini di Kantor Bupati Rejang Lebong.
Selain itu, dirinya juga mendorong agar setiap OPD dapat menggali dan memacu potensi PAD yang berpotensial melalui beragam retribusi dan pajak daerah, mulai dari sektor pertanian dan perkebunan, pariwisata, serta sektor strategis lainnya.
BACA JUGA:Dua Pelajar Kepahiang Tenggelam di Bendungan Trokon
"Sektor pariwisata, sarana olah raga, pasar, dan sampah perlu dipacu potensinya untuk PAD. Termasuk Gedung PIC, gedung serba guna dan mess Pemda, serta sumber-sumber lain," sampai Iwan Sumantri.
Dirinya juga mengingatkan agar OPD yang memiliki target PAD agar dapat mengoptimalkan percepatan realisasi target. Hal ini mengingat tahun anggaran 2025 akan segera berakhir, sedangkan target yang tercapai belum terealisasi signifikan.
"Realisasi PAD tahun 2025 masih belum optimal, baru sekitar 69,11 persen dari target. Jadi OPD harus memacu targetnya masing-masing," tutupnya.
Ditambahkan Oki Mahendra dari Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Rejang Lebong, target PAD tahun 2025 dari 10 OPD yang menjadi sumber penghimpun PAD baru mencapai 69,11 persen atau Rp 66 miliar dari target Rp 95 miliar. Dengan demikian, kekurangan target masih terus dikejar disisa waktu yang ada.
"Masih ada waktu sekitar 1 bulan lebih untuk menghimpun PAD sebanyak-banyaknya," kata Oki Mahendra.
Disisi lain, Oki Mahendra mengatakan jika realisasi target PAD di tahun 2026 mendatang perlu dipacu diseluruh sektor. Sehingga percepatan realisasi target dapat dioptimalkan dengan baik.
"Mulai dari sektor jasa umum, jasa usaha, jasa perizinan tertentu dan sektor pertanian harus bisa dipacu dengan baik potensi PAD," singkatnya.