Radarkepahiang.bacokoran - Penanganan sampah memang tidak ada habisnya, tidak terkecuali di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Selain persoalan rendahnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan penanganan sampah, faktor lainnya juga masih terbatasnya sarana yang tersedia.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang mencatat, saat ini masih terjadi kekurangan kontainer sampah di beberapa kecamatan, menyebabkan belum maksimalnya penanganan sampah. Sementara menurut Kepala DLH Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut, idealnya kontainer sampah sudah ditempatkan di tiap-tiap kecamatan.
"Namun yang terjadi, kontainer yang tersedia sangat terbatas, sehingga kita mengajukan penambahan sebanyak 4 unit kontainer lagi untuk ditempatkan di wilayah-wilayah kecamatan," jelas Swifanedi, 13 Februari 2024.
Usulan tersebut, lanjut dijelaskan Swifanedi, sebelumnya sudah diajukan pihaknya melalui RAPBD TA 2024. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut sangat berharap usulan anggaran pengadaan kontainer sampah dapat diakomodir. "Ya, langkah ini sebagai salah satu upaya penanganan sampah di tiap-tiap wilayah kecamatan," kata Swifendi.
Di sisi lain, pihaknya juga harus mengantisipasi terkait lokasi penempatan kontainer nantinya. Lantaran ada masyarakat yang tidak ingin kontainer sampah ditempatkan di wilayahnya.
BACA JUGA:DLH Kepahiang Kekurangan Kontainer TPSS
"Disamping itu, kita mengupayakan tempat-tempat strategis rencana penempatan kontainer nantinya, agar jangan sampai ditentang oleh masyarakat yang keberatan dengan penempatan kontainer sampah di wilayahnya," ucap Swifanedi.
Dikatakan Swifanedi, selain keterbatasan Sarana dan Prasarana (Sarpas) pengelolaan sampah, minimnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan punmasih menjadi persoalan. Sebagaimana keluhan diseputaran wilayah kota Kabupaten Kepahiang, sejauh ini masih banyak tumpukan sampah tidak dilakukan pengelolaan yang bisa dengan musah ditemui disejumlah lokasi, yang notabene tidak terjangkau petugas kebersihan.
Menurutnya, saat ini Kabupaten Kepahiang belum memiliki depo sampah yang berfungsi sebagai pengolahan sampah atau tempat penampungan sementara sebelum di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Lubuk Saung.
"Sekarang kita berupaya terus dengan kegiatan sosialisasi, bahwa yang kita hadapi hari ini bukan hanya masalah sampah tetapi kita juga harus memikirkan distribusi sampah. Jadi untuk pengelolaan sampah, sangat butuh kesadaran masyarakat yang ikut menjaga kebersihan lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan," jelas Swifenedi.
Sementara itu untuk memaksimalkan kerja petugas dalam melakukan pembersihan lingkungan, DLH sudah menyusun rencana untuk menggaet pihak ketiga berinvestasi membangun depo pengolahan sampah, sehingga terwujud program Kabupaten Kepahiang bebas sampah.