Radarkepahiang.bacakoran.co - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memberikan penjelasan kondisi cuaca yang ada di wilayah Bengkulu yang saat ini dapat dikatakan berubah-ubah. Terutama kondisi cuaca panas yang dirasakan masyarakat Bengkulu pada siang hari, namun menjelang sore hingga malam hari, turun hujan.
Terkait kondisi tersebut, Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar memaparkan, kondisi cuaca itu disebabkan adanya proses konveksi dari proses air menguap hingga terbentuk awan hujan yang disebabkan oleh penyinaran matahari yang cukup besar di wilayah Bengkulu.
"Kondisi energi matahari yang bersinar ke bumi berupa energi gelombang pendek, sedangkan energi yang tersimpan di bumi akan dipantulkan menjadi energi gelombang panjang," kata Anang.
Dengan kondisi tersebut, di permukaan bumi terakumulasi gelombang panjang dan gelombang pendek dari energi matahari itu sendiri. Sehingga menyebabkan panas matahari menjadi terasa menyengat pada siang harinya.
BACA JUGA:Gubernur Bersama Kapolda Pantau Proses Pencoblosan di TPS Dalam Kota
Selain itu, kejadian ini juga disebabkan oleh adanya gerak semu matahari yang bergerak dari arah selatan menuju ke khatulistiwa (equator) dan saat ini matahari berkedudukan hampir menuju equator. Sehingga memberikan potensi besar terbentuknya awan hujan.
"Seiring dengan terbentuknya awan yang akan terkumpul, sehingga membentuk awan-awan hujan," sampai Anang.
Lebih jauh ditambahkan Anang, kondisi di bulan Februari ini menag masih musim hujan, sehingga kondisi cuaca yang ada terjadi. Dan dengan kondisi cuaca siang panas dan malam hari terjadi hujan, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari. Ini harus dilakukan supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya.
"Masyarakat juga bisa memantau informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Sehingga dapat menjadi acuan untuk beraktivitas di luar dan mengantisipasi dampak perubahan cuaca," ujar Anang.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Nyoblos di TPS 22 Jalan Sandang, Beri Pesan Ini ke Masyarakat
Sementara itu, salah seorang warga Kota Bengkulu, Saprian mengatakan, kondisi cuaca saat ini berdampak pada kondisi tubuh. Ia menyebut, kondisi cuaca yang panas membuat tenggorokan kering dan dehidrasi. Bahkan dalam beberapa hari ini ia juga terserang batuk.
"Sekarang lagi terkena batuk, mungkin karena faktor cuaca. Kalau siang hari cuaca sangat terik dan harus banyak minum agar tidak dehidrasi," singkatnya.