Radarkepahiang.bacakoran.co - Wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu diprediksi terjadi hujan serta petir pada sore serta malam hari. Sebab itu masyarakat Kabupaten Kepahiang diimbau untuk waspada terhadap ancaman bencana Hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan sejumlah jenis bencana lainnya.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang, Anton Sugiarto mengungkapkan, dari pantauan yang dilakukan pihaknya, wilayah Kabupaten Kepahiang masih berpotensi diguyur hujan untuk beberapa hari ke depan. Bahkan menurutnya, potensi hujan petir kemungkinan terjadi pada sore hingga malam hari. Dengan adanya potensi hujan petir tersebut, masyarakat diimbau supaya lebih waspada dari ancaman bencana Hidrometeorologi.
"Masih ada potensi hujan petir sore hingga malam. Sementara kalau kita lihat, hujan berpotensi mengguyur wilayah Kabupaten Kepahiang sejak siang hari pukul 13.00 WIB yang diawali dengan intensitas ringan," kata Anton Sugiarto kepada Radarkepahiang.bacakoran.co, Minggu 18 Februari 2024.
Lebih lanjut dipaparkan Anton Sugiarto, untuk penyebab hujan yang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang, disebabkan adanya belokan angin di wilayah Bengkulu, kelembapan udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga menengah.
BACA JUGA:Rumah Diterjang Banjir, Puluhan Warga Tanjung Alam dan Air Hitam Dapat Bantuan
Selain itu, labilitas udara yang cukup labil menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Bengkulu termasuk juga di wilayah Kabupaten Kepahiang. Karena masih ada potensi hujan, maka potensi bencana Hidrometeorologi pun turut mengancam.
"Intinya tetap waspada, jangan sampai menjadi korban akibat dari bencana Hidrometeorologi," demikian Anton Sugiarto.
Sebelumnya diberitakan, Sabtu 10 Februari 2024 malam terjadi bencana banjir di wilayah Kecamatan Ujan Mas tepatnya Desa Air Hitam dan di Desa Tanjung Alam. Akibatnya puluhan rumah terendam banjir. Bencana banjir di dua desa ini disebabkan aliran anak sungai Musi yang meluap hingga beberapa meter, bahkan tingginya luapan air sudah merendam kedua jembatan di Desa Tanjung Alam.
Banjir yang terjadi ini bukan kali pertama terjadi, sebab hampir setiap hujan turun dipastikan rumah warga di desa-desa ini terendam. Untuk diketahui, Desa Tanjung Alam dan Desa Air Hitam memang selalui dihantui banjir. Bagaimana tidak, setiap kali hujan, pemukiman masyarakat yang berdekatan dengan sungai musi selalu terendam banjir. Oleh sebab itulah masyarakat setempat minta solusi kepada Pemkab Kepahiang.
Bukan tanpa dasar, banjir bandang pernah terjadi di wilayah Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang pada akhir April 2019 lalu. Yakni Desa Tanjung Alam, Desa Air Hitam dan Desa Suro Bali. Banjir yang terjadi kala itu menghabiskan 15 unit dapur rumah warga. Kemudian hewan ternak mati, 65 Ha lahan sawah rusak, dan 15 Ha kebun kopi terkena longsor.
BACA JUGA:Desa Tanjung Alam Dihantui Banjir, Warga Minta Solusi
Di Kabupaten Kepahiang sendiri, dari total 8 kecamatan terdapat 5 kecamatan yang rawan terjadi banjir yang tersebar di 13 desa. Yakni Kecamatan Bermani Ilir terdapat Desa Talang Pito, Desa Cinto Mandi, Kelurahan Keban Agung, Desa Air Raman, Desa Muara Langkap, dan Desa Kembang Seri.
Di Kecamatan Muara Kemumu ada Desa Taba Baru. Di Kecamatan Tebat Karai Desa Taba Saling. Selanjutnya Kecamatan Ujan Mas Desa Air Hitam, Desa Tanjung Alam, dan Desa Ujan Mas Bawah. Di Kecamatan Merigi berada di Desa Simpang Kota Bingin.
Sementara untuk 3 kecamatan lainnya yakni Kecamatan Kabawetan, Kecamatan Kepahiang, dan Kecamatan Seberang Musi bisa dikatakan sejauh ini masih aman dari bencana banjir.