Radarkoran.com - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang saat ini masih menggunakan pola lama, dalam hal distribusi elpiji 3 Kg dari agen hingga ke masyarakat.
Sempat diwacanakan akan berubah pola dengan menggunakan barcode, agar penyaluran gas elpiji 3 Kg tepat sasaran. Namun sayang sampai kini wacana itu masih belum terealisasi.
Hal tersebut pun dibenarkan Kepala Disperkop UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos melalui Kabid Perdagangan, Abdullah, SE pada Rabu 27 Maret 2024 saat diwawancara Radarkoran.com. Dia menyampaikan, sekarang pembelian gas elpiji 3 Kg masih menggunakan KTP seperti sebelumnya.
"Pembelian gas elpiji bersubsidi 3 Kilogram memang belum bisa pakai barcode. Kita masih menggunakan cara lama yaitu pakai KTP saja. Untuk penggunaan barcode, itu memang pernah direncanakan," ujar Abdullah.
Lebih lanjut Abdullah mengatakan, pembelian dengan menggunakan KTP ini diperpanjang hingga bulan Mei 2024 mendatang. Namun demikian, jika memang ada kebijakan baru yang diterapkan oleh pusat, maka aturan tersebut juga akan diberlakukan di tingkat daerah.
BACA JUGA:Warga Durian Depun Resah, Gas Elpiji 3 Kg Langka, Harus Keliling hingga ke Curup
"Untuk pembelian gas elpiji menggunakan KTP, itu diperpanjang hingga Mei 2024. Tetapi jika memang ada kebijakan baru maka pasti akan diterapkan juga di daerah kita," lanjutnya.
Sementara, kondisi kelangkaan gas elpiji masih dialami oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Kepahiang. Kesulitan masyarakat untuk mendapatkan gas melon tersebut semakin menguatkan indikasi dugaan penimbunan oleh oknum tidak bertangggung jawab.
Lantaran dengan jumlah suplai dari agen yang sama sekali tidak berkurang dari biasanya, peredaran gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Kepahiang malah semakin sulit didapatkan.
Bahkan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kepahiang mengklaim dan berani menjamin, kalau selama ini jumlah sebaran Gas Elpiji 3 Kg di daerah ini masih tetap normal seperti biasanya dan tidak mengalami pengurangan.