Radarkoran.com - Kepala Dinas Kesehatan Lebong Rachman, S.KM, M.Si menyampaikan salah satu upaya dalam mencegah DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah dengan melaksanakan program PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk.
Pada intinya program PSN dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal dengan memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah. Pasalnya genangan air ini justru akan menjadi media bagi nyamuk aedes aegypti dewasa untuk berkembang biak.
"Intinya masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN, " kata Rachman.
Ditambah Racman, PSN dapat dilakukan dengan melaksanakan 3M. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi memunculkan genangan air yang berpotensi dijadikan tempat nyamuk berkembang biak.
BACA JUGA:Jelang Lebaran Idul Fitri Masyarakat Diminta Waspada Upal
"Fogging sebenarnya bukan solusi, karena hanya membunuh nyamuk dewasa bukan memutus mata rantai nyamuk DBD. Jadi yang tepat adalah pemberantasan sarang nyamuk atau PSN dengan melaksanakan gerakan 3M plus, " jelas Rachman.
Ditambahkan Racman, kasus DBD di Kabupaten Lebong sejak awal tahun 2024 mengalami peningkatan jika dibanding priode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan sejauh ini sudah 2 warga meninggal dunia akibat terjangkit DBD. Adapun 2 kasus meninggal dunia akibat DBD itu terjadi pada Januari 2024 1 kasus, dan 1 kasus lainnya terjadi pada Februari 2024.
Menurutnya ada beberapa faktor penyebab tingginya penyakit DBD saat ini. Seperti perubahan faktor cuaca yang kerap hujan yang bisa menimbulkan genangan air di sekitar wilayah permukiman masyarakat. Genangan air ini berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD.
"Genangan air hujan yang dibiarkan sangat berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti," lanjut Rachman.
Rachman mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan upaca pencegahan agar kasus DBD tak terus bertambah. Dalam mencegah kasus DBD, masyarakat diingatkan untuk melaksanakan program PSN melalui program 3M plus. Artinya masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan memastikan tidak ada genangan air yang bisa dimanfaatkan nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.
"Penyuluhan terus dilakukan kepada masyarakat. Seperti pentingnya menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, pembagian abate secara berkala, fogging di titik yang terjangkit, serta mengimbau masyarakat untuk membawa anggota keluarga yang sakit dengan gejala mirip DBD ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas atau RSUD," demikian Rachman.
BACA JUGA:Libur Lebaran, Pelayanan Kesehatan Dipastikan Tetap Berjalan
Diketahui DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh manusia.
Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.