Masyarakat Diimbau Waspada Penyakit DBD
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM,.M.Si--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengimbau kepada masyarakat di wilayah ini untuk waspadai ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah musim penghujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, S.KM, M.Si mengatakan, populasi nyamuk Aedes Aegypti meningkat di musim penghujan. Nyamuk ini dapat menularkan DBD melalui gigitannya, sehingga potensi terkena penyakit DBD sangat tinggi.
"Pada musim penghujan, nyamuk Aedes aegypti populasinya meningkat, telur-telur nyamuk yang ada di wadah-wadah terbuka menetas menjadi nyamuk dewasa," kata Ruslian ada Sabtu, 18 Januari 2025.
Untuk mencegah penyakit DBD tersebut, Ruslian mengajak masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk serta menerapkan pola hidup sehat dan sering melakukan 3 M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
"Musim penghujan ini nyamuk penyebab DBD cepat berkembang pada barang yang tidak terpakai. Jadi barang - barang seperti kaleng, botol yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes aegypti bisa didaur ulang," sampainya.
BACA JUGA:Kelanjutan Program Beasiswa Ketua OSIS Tunggu Evaluasi
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat, sepanjang tahun 2024 lalu, sebanyak 15 orang meninggal akibat DBD. Dengan rincian 5 orang di Kota Bengkulu, 3 orang di Kabupaten Kepahiang, dua orang masing - masing di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, serta 1 orang di Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko dan Seluma.
Gejala umum penyakit DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika tidak ditangani, DBD bisa beresiko fatal.
Sebagai langkah awal menangani kasus DBD, Ruslian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala demam dan bintik merah, segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan secepatnya agar tidak terlambat. Hal ini dilakukan karena DBD merupakan penyakit dengan angka kematian yang cukup tinggi.
"Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD bisa menyebabkan kematian. Jadi jika ada gejala DBD, lekas periksa di fasilitas kesehatan terdekat," ujar Ruslian.