Radarkoran.com - Heboh, penampakan pria bertopeng diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ meresahkan warga desa di wilayah Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Diketahui, selain memakai topeng, pria ini sama sekali tidak memakai pakaian alias telanjang.
Penampakan ini pun, sempat diunggah pada media sosial Facebook oleh salah satu warga Desa Batu Kalung dengan akun, @Riyo Kanser yang menuliskan 'Harap hati-hati bagi saudara, yang melewati jalan lintas (Jalan Poros Penghubung Desa Batu Kalung-Desa Batu Bandung), orang yang lagi viral, bertemu saya di dekat kuburan panjang menggunakan sebo (Topeng)" tulisnya dengan menggunakan bahasa daerah.
Sontak hal ini, mendapatkan banyak komentar dari Netizen, salah satu nya akun bernama @Fittien Sulek dengan komentar 'Sudah sangat meresahkan sekali orang itu, bagaimana solusinya, jangan sampai ada kejadian baru bertindak' tulisnya juga dengan menggunakan bahasa daerah.
BACA JUGA:Dinsos Kepahiang Gandeng Polsek Ujan Mas Data ODGJ
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari salah satu warga Desa Batu Bandung, Koko Bara yang dihubungi langsung oleh wartawan Radarkoran.com mengungkapkan, kehebohan tersebut saat ini membuat resah dirinya bersama warga desa lainnya.
Bahkan tambahnya lagi, pada Sabtu malam 19 April 2024, Pemerintah Desa Batu Bandung bersama warga sempat melakukan pencarian orang tersebut. Namun sayang sampai saat ini orang yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut belum diketahui keberadaannya.
"Iya, sempat dicari tadi malam, namun belum diketahui keberadaannya," singkat Koko.
Untuk memastikan hal ini, wartawan Radarkoran.com juga menanyakan hal tersebut kepada Kepala Desa Batu Kalung, Sarkawi. Menurutnya, hal tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya, mengingat sampai saat ini keberadaan orang yang di duga ODGJ ini belum diketahui.
Namun Kades Sarkawi mengimbau agar seluruh warga desa di wilayah Kecamatan Muara Kemumu khusunya Desa Batu Kalung dan Desa Batu Bandung untuk tetap berhati-hati.
"Untuk soal keberadaannya belum diketahui dan kebenarannya pun belum dapat dipastikan. Namun kami tetap mengimbau agar warga tetap berhati-hati," demikian Kades Sarkawi.