Jumlah ODGJ di Kabupaten Lebong Meningkat, Ini Penyebabnya

Jumlah ODGJ di Kabupaten Lebong Meningkat-- FOTO: ILUSTRASI ODGJ
Radarkoran.com - Hingga April 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong mencatat ada 322 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Lebong. Bahkan jumlah ODGJ di Kabupaten Lebong itu meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 296 jiwa.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM, M.Si, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta, SKM, menjelaskan bahwa laporan jumlah ODGJ tersebut diterima dari 12 Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Lebong.
Mayoritas penyebab gangguan kejiwaan pada pasien dipicu oleh dua faktor utama. Pertama adalah tekanan ekonomi dan faktor keturunan.
"Sesuai laporan dari Puskesmas, memang ada penambahan 26 jiwa penderita ODGJ di Kabupaten Lebong. Faktor utamanya adalah tekanan hidup, terutama ekonomi, dan ada juga yang disebabkan oleh riwayat keturunan," kata Evan.
Evan juga menambahkan bahwa dari total 322 ODGJ tersebut, tiga orang saat ini sedang dirawat secara intensif di Rumah Sakit Jiwa dr. Soeprapto Kota Bengkulu, sedangkan sisanya masih menjalani pengobatan rutin melalui Puskesmas dan berada dalam pengawasan keluarga maupun petugas kesehatan.
BACA JUGA:CJH Diingatkan Berat Koper dan Tidak Bawa Barang Terlarang
"Para pasien ODGJ ini masih menjalani pengobatan rutin melalui pemantauan masing-masing puskesmas," pungkas Evan.
Disisi lain, Sub Koordinator Kefarmasian, Alat Kesehatan, dan PKRT Dinkes Lebong, Reza Amelia, S.Farm, Spt, mengatakan ada empat jenis obat ODGJ yang masih kosong, yaitu Triheksi Einidil, Haloperidol Tablet, Chlorpromazine, dan Haloperidol Injeksi. Keempat jenis obat ini sangat penting dalam terapi gangguan kejiwaan berat dan biasanya digunakan secara rutin.
"Kami pastikan kebutuhan dasar obat-obatan untuk pelayanan umum di semua puskesmas masih aman. Namun untuk obat khusus ODGJ yang kosong memang perlu segera ditindaklanjuti," tutup Reza.
Meski demikian, Reza menegaskan bahwa masih ada tujuh jenis obat lain untuk penanganan ODGJ yang stoknya masih tersedia dan cukup hingga beberapa bulan ke depan. Di antaranya adalah Risperidon, Fenobarbital (tablet dan injeksi), Amitriptilin, Flufenazin Deconoat, Diazepam Tablet, dan Flufenazin Injeksi.