Radarkoran.com - Ada 5 titik longsor yang terjadi di jalan penghubung Kelurahan Dusun Kepahiang-Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Diketahui, jalan penghubung Kelurahan Dusun Kepahiang-Desa Tebat Monok tersebut baru saja dibangun, yakni pada tahun 2023 lalu.
Akibat longsor yang terjadi, akses jalan menjadi terganggu. Sebab material longsor menutupi setengah badan jalan. Bahkan hingga Senin 22 April 2024, belum ada penanggulangan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui dinas terkait terhadap material longsor yang menutupi setngah badan jalan tersebut.
Fernando salah seorang pengguna jalan menerangkan, dirinya mengetahui adanya longsor saat melintas di jalan penghubung Kelurahan Dusun Kepahiang- Desa Tebat Monok. Dipaparkannya, di sepanjang jalan tersebut total ada 5 titik longsor yang terjadi dan seluruh material longsornya menutupi setengah badan jalan sehingga mengganggu akses jalan.
"Kisaran pukul 11.00 WIB tadi (Senin, red) saya melintas di sana, total ada 5 titik longsor. Semua material longsor menutupi setengah badan jalan. Sama sekali belum ada tindak lanjut dilakukan Pemkab Kepahiang melalui dinas terkait," ujar Fernando.
BACA JUGA:Terancam Putus, Longsor Jalan Seberang Musi Terkesan Dibiarkan
Lebih lanjut Fernado mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti kapan longsor tersebut terjadi. Namun dipastikannya ada 5 titik longsor di jalan tersebut. Dan semua titik longsor, materialnya menutupi setengah badan jalan. Kondisi ini sangatlah menyulitkan kendaraan melewati jalan itu, khususnya mobil.
"Kalau mobil sepertinya susah untuk lewat, kalau sepeda motor masih lancar. Saya berharap Pemkab Kepahiang segera membersihkan setiap material di setiap titik longsor. Sehingga jalan penghubung Dusun Kepahiang-Tebat Monok kembali terbuka dengan baik," demikian Fernando.
Sekadar informasi, jalan penghubung Kelurahan Dusun Kepahiang-Desa Tebat Monok merupakan jalan yang baru saja dibangun oleh Pemkab Kepahiang di tahun 2023 lalu. Tidak diketahui pasti berapa jumlah anggaran yang digelontorkan untuk pembangun jalan tersebut.
BACA JUGA:Butuh Rp 24 Miliar untuk Penanganan Longsor di Kepahiang
Namun kalau dilihat dari kondisi jalan yang ada, jalan tersebut sudah hotmix, tapi hanya digunakan oleh masyarakat menuju perkebunan. Karena hampir di sepanjang jalan tersebut merupakan perkebunan, belum terlihat ada rumah warga, yang ada hanya pondok kebun.