Radarkoran.com - Petani kopi di wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sedang bersuka cita. Bagaimana tidak, harga biji kopi terus naik di tingkat petani. Saat ini saja harga kopi kualitas super sudah mencapai Rp 62 ribu per Kilogram. Tetapi sayang, kenaikan harga kopi disertai dengan buah kopi yang menurun.
Tidak hanya itu, kenaikan harga kopi menyebabkan tindakan kriminal pencurian kopi meningkat. Kondisi inilah yang membuat petani memilih ningap di pondok kebun. Seperti yang dialami petani kopi di wilayah Kecamatan Kabawetan, yang harus extra menjaga kebun masing-masing supaya tidak dimaling.
Salah seorang petani kopi di Kecamatan Kabawetan, Sarimin mengatakan, naiknya harga biji kopi sangat membantu petani. Harga sangat seimbang dengan biaya pupuk, racun, perawatan ditambah biaya pengeluaran jaga malam di pondok. "Alhamdulillah harga kopi naik terus. Semoga bisa bertahan lama harga segini," ucapnya, Minggu 28 April 2024.
Menurut Sarimin, harga kopi mahal membuat pemilik kebun tidak boleh lengah. Dia menceritakan, menjelang magrib dan tengah malam, bahkan menjelang subuh sering terjadi pencurian biji kopi di batang.
BACA JUGA:Kekurangan Dokter Spesialis Bedah, RSUD Kepahiang Lamar Dokter Kontrak
Lebih parahnya, tindakan pencuri yang tidak memilih kopi yang dicuri, semua dibabat habis, yang merah maupun yang masih hijau. Terkadang, batangnyanya juga ikut dirusak oleh pencuri.
"Tiga bulan sebelumnya, harga kopi di Kabawetan ini hanya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu perkilo. Kenaikan harga saat ini tercatat nyaris mencapai 100 persen.
Harga biji kopi setinggi saat ini sangat langka. Karena harga biji kopi pada tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 38 ribu per kilo," terangnya.
Kejadian pencurian buah kopi di batang sangat meresahkan petani. Karena itu Sarimin mengajak petani kopi bersama-sama nginap di kebun masing-masing dan tidak memberikan peluang sedikitpun kepada para pelaku pencurian untuk mencuri biji-biji kopi di batang.
"Harapan saya pelaku pencurian kopi di batang bisa ditangkap. Dan harapan saya lagi, memasuki musim panen hingga September nanti harga biji kopi bisa mencapai Rp 70 ribu perkilo," demikian Sarimin.