Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat pada triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2024 temuan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Provinsi Bengkulu mencapai angka 17.357 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Dari Januari hingga Maret menurut laporan di program yang merupakan laporan bulanan dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota sudah ada 17 ribuan kasus ISPA," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si.
Dari 17.357 kasus tersebut, untuk wilayah penyebaran ISPA di Provinsi Bengkulu tertinggi terjadi di Kota Bengkulu yakni mencapai 6.685 kasus. Lalu disusul Kabupaten Seluma mencapai 2.561 kasus dan Bengkulu Utara 2.132 kasus.
Kemudian di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 1.150 kasus, Kaur 846 kasus, Bengkulu Selatan 680 kasus, Kepahiang 480 kasus, dan Bengkulu Tengah 55 kasus.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Kasus DBD di Kota Bengkulu Menurun
Lebih jauh, Ruslian menjelaskan, penyakit ISPA disebabkan oleh virus influenza yang masuk ke tubuh karena faktor cuaca dan imun tubuh yang rendah. Pada saat cuaca yang tidak menentu dengan kondisi imun tubuh down, maka penyakit ISPA akan begitu gampang masuk ke tubuh. Penularannya juga melalui droplet atau percikan bersin dan batuk penderita yang terkena ISPA kepada yang belum terkena.
Gejala awal ditandai dengan batuk dan pilek, dan jika kondisi yang ada tidak diobati dengan baik, virus tersebut bisa menginfeksi saluran pernapasan bagian atas yang menjadi penyakit ISPA.
"Jika mengalami demam, batuk pilek, namun tidak sembuh setelah makan obat ringan maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditangani lebih lanjut," imbaunya.
Ruslian menambahkan, meski penyakit ISPA ini tidak terlalu berbahaya, dirinya mengimbau dan menyarankan masyarakat tetap harus waspada. Terutama jika sudah ada gejala yang menyerang, seperti batuk pilek, demam, dan indikasi lainnya.
"Dan yang paling diwaspadai itu pada anak-anak atau kelompok-kelompok rentan dan muda sakit, misalnya lansia atau yang memiliki penyakit asma," sampai Ruslian.
BACA JUGA:Inflasi Bengkulu Tahun 2024 Diperkirakan Melambat
Untuk mencegah terjangkit ISPA, masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi imun tubuh. Jika kondisi kemarau dan polusi udara yang kerap terjadi saat ini, masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan alat pelindung diri seperti halnya masker, topi, maupun baju lengan panjang, serta tidak berlama-lama berada di luar rumah.
Ruslian juga menyarankan kepada masyarakat Bengkulu untuk minum air putih yang cukup serta sebanyak mungkin beristirahat. Selain itu, memenuhi kebutuhan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin.
"Itu salah satu upaya pencegahan kita. Dengan begitu, semoga ISPA ini bisa segera teratasi," demikian Ruslian.