Radarkoran.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu menyebut sebanyak 8 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Provinsi Bengkulu sudah berstatus BLUD atau Badan Layanan Umum Daerah.
Kepala Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu Saidirman melalui Sekretaris Dikbud Provinsi Bengkulu, Syahjudin, S.Pd mengatakan, 8 SMKN yang telah berstatus BLUD tersebut tersebar di 3 wilayah yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong dan Bengkulu Utara.
"SMK-SMK yang ada di Provinsi Bengku ini lebih kurang ada 104, namun baru ada 8 yang telah diberikan amanah, kebebasan atau keleluasaan dalam mengelola sekolah atau diberikan izin menjadi BLUD," sampai Syahjudin.
Adapun 8 SMKN yang sudah ditetapkan menjadi BLUD itu, antara lain 4 SMKN di Kota Bengkulu yakni SMKN 3 Kota Bengkulu, SMKN 4 Kota Bengkulu, SMKN 5 Kota Bengkulu, dan SMKN 7 Kota Bengkulu.
Sedangkan untuk di Kabupaten ada 2 SMKN di Kabupaten Rejang Lebong yakni SMKN 1 Rejang Lebong dan SMKN 6 Rejang Lebong. Lalu untuk di Kabupaten Bengkulu Utara yakni SMKN 2 Bengkulu Utara dan SMKN 5 Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Alhamdulillah! 14 Puskesmas di Kabupaten Kepahiang Sudah BLUD
Lebih lanjut, dengan masih sedikitnya jumlah sekolah SMKN berstatus BLUD yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu, Syahjudin menyebut jika Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu terus mendorong agara jumlah SMKN BLUD dapat bertambah.
"Kami berharap seterusnya nanti SMK-SMK lainnya jua akan menyusul (menjadi SMK BLUD)," sampainya.
Dengan adanya SMKN berstatus BLUD tersebut, Syahjudin menilai akan meningkatkan perkembangan sekolah maupun bidang usaha yang ada di sekolah itu sendiri. Sehingga sekolah tidak hanya mengandalkan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) saja, namun juga dapat menghasilkan pendapatan dari produk-produk hasil karya sekolah yang memiliki nilai pasar.
"Kalau memang sekolah BLUD ini terlaksana dengan baik di Provinsi Bengkulu ini, Insyaallah mudah-mudahan pengembanagn baik itu sekolah maupun bidang usaha di SMK akan meningkat dan selalu berkembang dengan baik," tutup Syahjudin.
Sementara itu, Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si pada pembukaan Gebyar SMK tahun 2024 pada Sabtu, 11 Mei 2024 mengatakan, pemerintah memberikan keleluasan dari SMK-SMK untuk bisa mengembangkan potensi yang dimiliki dan menjadi mandiri.
"Namun demikian, tidak bisa dimaknai jika sekolah seenaknya saja membebani para siswa-siswinya. Justru kita berharap dengan pola pengelolaan SMK BLUD mereka bisa memberikan kreativitas pada sekolah tersebut untuk bisa menghidupi dirinya. Jadi mereka tidak hanya berharap dengan pemerintah, tapi juga bagaimana memastikan sekolah-sekolah tersebut punya unit usaha,atau punya pendapatan tanpa harus membebani siswa siswinya," papar Khairil.
BACA JUGA:3 Sektor Lapangan Usaha Ini Dominasi Perekonomian Bengkulu
Ia menambahkan, untuk saat ini baru 8 SMKN yang telah berstatus BLUD, dan pihaknya mendorong agara sekolah lainnya dapat menyusul menjadi SMKN BLUD juga.
"Ada 3 lagi masih dalam proses. Dan kita sangat berharap suatu saat nanti dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sebanyak 65 SMK Negeri yang ada di Bengkulu bisa kita alihkan pengelolaannya melalui BLUD. Ini yang harus kita pastikan dan terus kita dorong, serta para OPD terkait dimohon betul untuk bisa memberikan support dan dukungannya," demikian Khairil.